
Internasional
Wall Street Diharapkan Tidak Terpengaruh Government Shutdown
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
22 January 2018 06:21

New York, CNBC Indonesia - Indeks-indeks utama Wall Street ditutup menguat pada hari Jumat (19/1/2018) disokong oleh kenaikan saham-saham barang-barang konsumsi (consumer goods) walaupun dibayangi penghentian sementara operasional pemerintah Amerika Serikat (government shutdown).
Wall Street diharapkan tidak terpengaruh government shutdown dan bergerak menguat hari Senin (22/1/2018) didukung saham-saham teknologi yang akan mengumumkan kinerja keuangan kuartal IV-2017 mulai hari ini.
Dow Jones Industrial Average menguat 53,91 poin atau 0,21% menjadi 26.071,72 pada perdagangan hari Jumat. S&P 500 ditutup naik 12,27 poin atau 0,44% di 2.810,3 sementara Nasdaq Composite naik 40,33 poin atau 0,55% ke 7.336,38, dilansir dari Reuters.
Sepanjang pekan lalu, Dow Jones telah naik 1,04% sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat 0,86% dan 1,04%.
Sembilan dari 11 sektor S&P 500 membukukan kenaikan, dipimpin oleh sektor consumer yang menguat 1,1%.
Aktivitas pemerintahan di AS akhirnya dihentikan sementara setelah Kongres AS gagal mencapai kesepakatan mengesahkan anggaran belanja pemerintahannya hari Sabtu dini hari. Kubu Republik dan Demokrat bahkan makin bersikukuh pada posisinya masing-masing hari Minggu yang menunjukkan kecilnya harapan krisis tersebut akan segera menemukan penyelesaian.
Namun, investor mengatakan mereka tidak mengkhawatirkan terjadinya penarikan dana besar-besaran dari pasar saham bahkan jika anggota dewan gagal mencapai satu keputusan.
Netflix akan mengumumkan laporan keuangannya hari Senin dan diharapkan pergerakan sahamnya akan memberikan gambaran apakah saham-saham seperti Facebook dan Amazon.com akan terus mencetak reli.
Banyak dari perusahaan-perusahaan teknologi raksasa, seperti Microsoft, Apple, Alphabet, dan Amazon.com, telah mencetak kenaikan di atas penguatan indeks-indeks acuan secara keseluruhan dalam 13 hari perdagangan pertama tahun 2018. Investor berharap pada kinerja keuangan yang kuat untuk menjustifikasi kenaikan saham-saham teknologi yang telah menyentuh level terkuatnya dalam 10 tahun.
Netflix, yang akan mengumumkan kinerjanya setelah penutupan perdagangan hari Senin, telah melonjak hampir 15% tahun ini dan melampaui kenaikan indeks S&P 500 sebesar 5%.
“Netflix akan menjadi indikator yang baik akan minat investor terhadap pertumbuhan [harga saham teknologi] yang tinggi volatilitas ini,” kata Joel Kulina, pialang Wedbush. “Penggerak harga saham Netflix memang bergantung pada kinerja perusahaan namun bila harga sahamnya bergerak sesuai perkiraan, tidak ada alasan pasar tidak menguat lebih jauh.”
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Wall Street diharapkan tidak terpengaruh government shutdown dan bergerak menguat hari Senin (22/1/2018) didukung saham-saham teknologi yang akan mengumumkan kinerja keuangan kuartal IV-2017 mulai hari ini.
Dow Jones Industrial Average menguat 53,91 poin atau 0,21% menjadi 26.071,72 pada perdagangan hari Jumat. S&P 500 ditutup naik 12,27 poin atau 0,44% di 2.810,3 sementara Nasdaq Composite naik 40,33 poin atau 0,55% ke 7.336,38, dilansir dari Reuters.
Sembilan dari 11 sektor S&P 500 membukukan kenaikan, dipimpin oleh sektor consumer yang menguat 1,1%.
Aktivitas pemerintahan di AS akhirnya dihentikan sementara setelah Kongres AS gagal mencapai kesepakatan mengesahkan anggaran belanja pemerintahannya hari Sabtu dini hari. Kubu Republik dan Demokrat bahkan makin bersikukuh pada posisinya masing-masing hari Minggu yang menunjukkan kecilnya harapan krisis tersebut akan segera menemukan penyelesaian.
Namun, investor mengatakan mereka tidak mengkhawatirkan terjadinya penarikan dana besar-besaran dari pasar saham bahkan jika anggota dewan gagal mencapai satu keputusan.
Netflix akan mengumumkan laporan keuangannya hari Senin dan diharapkan pergerakan sahamnya akan memberikan gambaran apakah saham-saham seperti Facebook dan Amazon.com akan terus mencetak reli.
Banyak dari perusahaan-perusahaan teknologi raksasa, seperti Microsoft, Apple, Alphabet, dan Amazon.com, telah mencetak kenaikan di atas penguatan indeks-indeks acuan secara keseluruhan dalam 13 hari perdagangan pertama tahun 2018. Investor berharap pada kinerja keuangan yang kuat untuk menjustifikasi kenaikan saham-saham teknologi yang telah menyentuh level terkuatnya dalam 10 tahun.
Netflix, yang akan mengumumkan kinerjanya setelah penutupan perdagangan hari Senin, telah melonjak hampir 15% tahun ini dan melampaui kenaikan indeks S&P 500 sebesar 5%.
“Netflix akan menjadi indikator yang baik akan minat investor terhadap pertumbuhan [harga saham teknologi] yang tinggi volatilitas ini,” kata Joel Kulina, pialang Wedbush. “Penggerak harga saham Netflix memang bergantung pada kinerja perusahaan namun bila harga sahamnya bergerak sesuai perkiraan, tidak ada alasan pasar tidak menguat lebih jauh.”
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular