Sepekan IHSG Belum Berhenti Cetak Rekor

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 January 2018 16:35
Pada penutupan perdagangan menjelang akhir pekan, IHSG bertengger di angka 6.490,896 poin, naik 0,28% dari penutupan hari sebelumnya.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indoensia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum berhenti mencetak rekor baru. Pada penutupan perdagangan menjelang akhir pekan, IHSG bertengger di angka 6.490,896 poin, naik 0,28% dari penutupan hari sebelumnya.

Tujuh dari sepeuluh sektor saham ditutup naik, dipimpin oleh sektor industri dasar yang membukukan penguatan sebesar 0,92%. Perdagangan berlangsung cukup ramai dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,2 triliun. Sebanyak 170 saham ditutup menguat, 162 saham melemah, sementara 222 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.

Dari dalam negeri, keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di angka 4,25% telah memberikan optimisme baru bagi investor, dikarenakan hal tersebut menggambarkan stabilnya kondisi fundamental Indonesia ditengah-tengah berbagai resiko global.

Saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap penguatan IHSG di antaranya: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 6,82%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) naik 4,97%, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) naik 6,74%, PT Astra International Tbk (ASII) naik 0,6%, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)  naik 3,77%.

Aksi jual investor asing berlanjut pada hari ini, dengan nilai bersih sebesar Rp 878,73 miliar. Saham-saham yang dikoleksi investor asing, antara lain PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)  senilai Rp 490,82 miliar, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) senlai Rp 124,09 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)  senilai Rp 104,49 miliar, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) senilai Rp 98,6 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) senilai Rp 82,23 miliar.

Sementara itu, bursa regional ditutup menguat. Indeks Nikkei naik 0,19%, indeks Shanghai naik 0,41%, indeks Hang Seng naik 0,41%, dan indeks Strait Times naik 0,82%.

Sentimen positif bagi bursa saham regional datang dari diloloskannya anggaran belanja oleh kongres AS pada Kamis malam waktu setempat, sebuah langkah awal guna menghindari terjadinya shutdown pemerintahan. Selanjutnya, persetujuan dari senat diperlakukan untuk memastikan pemerintahan negeri paman sam tetap berjalan.

Selain itu, rilis data pertumbuhan ekonomi China yang lebih kuat dari ekspektasi masih menjadi faktor pendorong kuatnya bursa regional. Pertumbuhan ekonomi China kuartal 4 2017 diumumkan pada angka 6,8% YoY, lebih baik dari ekspektasi di angka 6,9% YoY. Pertumbuhan ekonomi tahun 2017 lantas tercatat sebesar 6,9%, jauh di atas target pemerintah China yang hanya berada pada kisaran 6,5%.
(hps/hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular