
Internasional
Harga Minyak Turun, Wall Street Ditutup Melemah
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
17 January 2018 06:00

New York, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street ditutup lebih rendah hari Selasa (16/1/2018) akibat penurunan harga minyak melemahkan saham-saham sektor energi.
Dow Jones Industrial Average turun 10,33 poin atau 0,04% menjadi 25.792,86 sementara S&P 500 kehilangan 9,82 poin atau 0,35% dan ditutup di level 2.776,42. Nasdaq Composite melemah 37,38 poin atau 0,51% menjadi 7.223,69, dilansir dari Reuters.
Sektor energi turun 1,2% karena harga minyak acuan Brent jatuh hampir sebanyak US$1 per barel hari Selasa. Sektor industri dan bahan bangunan juga menjadi penghambat terbesar laju indeks S&P hari Selasa setelah turun masing-masing sebesar 0,9% dan 1,2%.
CBOE Volatility Index — indeks yang mengukur kekhawatiran pasar — naik menjadi 11,66 yang merupakan level tertingginya dalam sebulan terakhir.
“Harga energi yang lebih rendah membuat kami sedikit khawatir,” kata Tracie McMillion, head of global asset allocation strategy di Wells Fargo Investment Institute. Namun, lanjutnya, para investor terus masuk ke investasi saham karena melihat adanya imbal hasil yang menjanjikan.
Sebelumnya pada perdagangan hari Selasa, indeks Dow Jones sempat menembus level 26.000 untuk kali pertama dalam sejarah setelah laporan keuangan kuartal IV beberapa perusahaan menunjukkan kinerja yang memuaskan.
Lebih dari 75% perusahaan S&P 500 melaporkan laba yang lebih tinggi dari perkiraan, menurut data Thomson Reuters I/B/E/S.
(prm/prm) Next Article Wall Street Dibuka 'Galau' di Awal Pekan, Ada Apa?
Dow Jones Industrial Average turun 10,33 poin atau 0,04% menjadi 25.792,86 sementara S&P 500 kehilangan 9,82 poin atau 0,35% dan ditutup di level 2.776,42. Nasdaq Composite melemah 37,38 poin atau 0,51% menjadi 7.223,69, dilansir dari Reuters.
Sektor energi turun 1,2% karena harga minyak acuan Brent jatuh hampir sebanyak US$1 per barel hari Selasa. Sektor industri dan bahan bangunan juga menjadi penghambat terbesar laju indeks S&P hari Selasa setelah turun masing-masing sebesar 0,9% dan 1,2%.
“Harga energi yang lebih rendah membuat kami sedikit khawatir,” kata Tracie McMillion, head of global asset allocation strategy di Wells Fargo Investment Institute. Namun, lanjutnya, para investor terus masuk ke investasi saham karena melihat adanya imbal hasil yang menjanjikan.
Sebelumnya pada perdagangan hari Selasa, indeks Dow Jones sempat menembus level 26.000 untuk kali pertama dalam sejarah setelah laporan keuangan kuartal IV beberapa perusahaan menunjukkan kinerja yang memuaskan.
Lebih dari 75% perusahaan S&P 500 melaporkan laba yang lebih tinggi dari perkiraan, menurut data Thomson Reuters I/B/E/S.
(prm/prm) Next Article Wall Street Dibuka 'Galau' di Awal Pekan, Ada Apa?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular