
BI Jajaki Local Currency Settlement dengan China & Jepang
Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
12 January 2018 16:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah menjajaki local currency settlement dengan China dan Jepang. Ke depan, bukan tidak mungkin mata uang lokal digunakan dalam transaksi perdagangan antara negara.
Hal ini disampaikan Kepala Departemen Pengembangan dan Pendalaman Pasar Uang Bank Indonesia Nanang Hendarsah di Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/01/2018).
"Beberapa negara approach ke kita dari China dan Jepang. Mereka approach kita mungkin bentuknya berbeda (dengan Malaysia dan Thailand) karena berbeda dalam hal pengaturan ya," jelasnya
Oleh karena itu, Nanang menambahkan BI tengah mencari skema kerja sama local currency settlement yang tepat. Sebabnya, China dan Jepang, tidak seperti Thailand dan Malaysia, memiliki aturan dan regulasi valas yang berbeda dengan Indonesia.
Menurutnya penetapan local currency settlement Indonesia dengan China dan Jepang akan sangat menguntungkan. Terutama dengan China, mengingat jumlah impor Indonesia paling besar berasal dari China. Sementara, impor Indonesia dari Jepang mengekor di urutan ke-2.
Adapun local currency settlement framework adalah kesepakatan untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan antara negara.
Nanang menyatakan, Indonesia akan sangat diuntungkan dengan adanya local currency settlement dengan kedua negara tersebut. Sebab, hal tersebut akan mengurangi permintaan valuta asing dan mengembangkan pasar valuta asing domestik juga.
Sebelumnya, Bank Indonesia telah menandatangin nota kesepahaman local currency settlement framework dengan Bank Sentral Malaysia dan Thailand. Hal ini dilakukan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap dolar Amerika Serikat akhir pada Desember 2017.
(dru) Next Article Pemerintah Tambah Utang, Cadangan Devisa Naik Jadi US$156,1 M
Hal ini disampaikan Kepala Departemen Pengembangan dan Pendalaman Pasar Uang Bank Indonesia Nanang Hendarsah di Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/01/2018).
"Beberapa negara approach ke kita dari China dan Jepang. Mereka approach kita mungkin bentuknya berbeda (dengan Malaysia dan Thailand) karena berbeda dalam hal pengaturan ya," jelasnya
Menurutnya penetapan local currency settlement Indonesia dengan China dan Jepang akan sangat menguntungkan. Terutama dengan China, mengingat jumlah impor Indonesia paling besar berasal dari China. Sementara, impor Indonesia dari Jepang mengekor di urutan ke-2.
Adapun local currency settlement framework adalah kesepakatan untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan antara negara.
Nanang menyatakan, Indonesia akan sangat diuntungkan dengan adanya local currency settlement dengan kedua negara tersebut. Sebab, hal tersebut akan mengurangi permintaan valuta asing dan mengembangkan pasar valuta asing domestik juga.
Sebelumnya, Bank Indonesia telah menandatangin nota kesepahaman local currency settlement framework dengan Bank Sentral Malaysia dan Thailand. Hal ini dilakukan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap dolar Amerika Serikat akhir pada Desember 2017.
(dru) Next Article Pemerintah Tambah Utang, Cadangan Devisa Naik Jadi US$156,1 M
Most Popular