Akhir Pekan, Pasar Saham Asia Dibuka Bervariasi
12 January 2018 08:39

- Harga minyak Brent yang sempat menyentuh kisaran US$ 70/barel sebelum akhirnya sedikit terkoreksi membuat saham-saham energi melonjak.
- Laporan kinerja perusahaan Jepang kurang sesuai ekspektasi
Indeks Nikkei pada pada awal perdagangan pagi ini tercatat terkoreksi 0,22%. Lalu indeks Hang Seng saat pembukaan menguat 0,15%, indeks Shanghai naik 0,10%, indeks Kospi terkoreksi 0,05% dan indeks Straits Times menguat 0,33%.
Pasar saham Amerika Serikat, Wall Street, ditutup menguat merespons kenaikan harga minyak. Indeks Dow Jones naik 0,81% ke 25.574,73, S&P 500 menguat 0,7% ke 2.767,56, dan Nasdaq bertambah 0,81% ke 7.211,78.
Harga minyak Brent yang sempat menyentuh kisaran US$ 70/barel sebelum akhirnya sedikit terkoreksi membuat saham-saham energi melonjak. Kenaikan harga minyak sudah mencapai titik tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Selain itu, investor AS juga optimistis terhadap kinerja korporasi yang akan segera diumumkan. Pada Jumat waktu setempat, JPMorga Chase dan Wells Fargo akan menyampaikan laporan keuangan mereka.
Dua faktor ini membantu menahan Wall Street dari pelemahan, karena sebenarnya ada sentimen negatif dari rilis data terbaru. Indeks Harga Produsen AS periode Desember 2017 mengalami penurunan sebesar 0,1%, bertolak belakang dengan ekspektasi ekonom yang memperkirakan pertumbuhan 0,2%.
Pelemahan kali pertama sejak Agustus 2016 ini didorong oleh menurunnya indeks harga pada sektor jasa sebesar 0,2%. Kondisi ini dapat menjadi penghambat bagi ekspektasi peningkatan laju inflasi AS pada 2018, sehingga dapat menahan rencana The Federal Reserves untuk menaikkan suku bunga acuan.
Beberapa hal yang akan diperhatikan investor hari ini, diantaranya pengumuman data perdagangan Indonesia, penjualan ritel Malaysia, penjualan ritel Singapura, dan inflasi India.
Artikel Selanjutnya
Bursa Asia Bersemangat Respons Rekor Wall Street Pekan Lalu
(hps/hps)