MARKET DATA

Trump Soroti Merger Dua Raksasa Hiburan Dunia, Bisa Jadi Masalah

Fergi Nadira,  CNBC Indonesia
10 December 2025 13:15
Logo Paramount, Netflix, dan Warner Bros terlihat pada ilustrasi yang diambil pada 8 Desember 2025. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration)
Foto: Logo Paramount, Netflix, dan Warner Bros terlihat pada ilustrasi yang diambil pada 8 Desember 2025. (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menilai rencana akuisisi Warner Bros. Discovery oleh Netflix berpotensi menimbulkan masalah persaingan usaha. Ia menyoroti ukuran pangsa pasar gabungan kedua perusahaan yang dianggap sangat besar.

"Tidak diragukan lagi," kata Trump ketika ditanya soal kesepakatan itu saat menghadiri acara Kennedy Center Honors, dikutip dari Associated Press, Selasa (10/12/2025).

Namun, ketika ditanya ulang dalam acara Gedung Putih sehari setelahnya, Trump menyebut ia tidak tahu apapun soal kesepakatan tersebut. Meski begitu, ia bilang, ia mengenal perusahaan-perusahaan itu dengan baik dan perlu melihat seberapa besar pangsa pasar yang akan dikuasai jika merger terjadi.

"Tidak ada satupun dari mereka yang benar-benar teman dekat saya," ujarnya. "Tapi saya ingin melakukan hal yang benar," imbuhnya.

Pernyataan kedua Trump muncul setelah Paramount mengajukan tawaran hostile takeover untuk Warner Bros. Discovery. Upaya itu didukung oleh sekelompok investor, termasuk firma ekuitas yang didirikan menantunya, Jared Kushner.

Trump menegaskan ia tidak berbicara dengan Kushner terkait hal tersebut. Menurutnya, Kushner sedang fokus pada upaya diplomasi Amerika Serikat untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.

Trump mengatakan, dirinya akan ikut terlibat dalam keputusan apakah pemerintah federal akan menyetujui merger senilai US$72 miliar itu. Jika regulator memberi lampu hijau, gabungan Netflix dan Warner Bros. Discovery akan menjadi raksasa hiburan baru, menggabungkan dua layanan streaming global serta divisi film dan televisi termasuk DC Studios dan HBO Max.

Kesepakatan tersebut dinilai dapat mengubah peta industri hiburan global. "Akan ada prosesnya dan kita lihat nanti," kata Trump.

Dalam komentarnya di Kennedy Center, Trump sempat memuji Netflix sebagai perusahaan hebat dan menyebut CEO Ted Sarandos sebagai sosok yang luar biasa. Ia mengungkapkan telah bertemu Sarandos di Oval Office sebelum kesepakatan diumumkan pada 5 Desember.

"Tapi mereka memegang pangsa pasar yang sangat besar, dan ketika mereka punya Warner Bros., pangsa itu makin besar. Jadi saya tidak tahu," katanya.

Trump berulang kali menegaskan kekhawatirannya kalau merger ini bisa menciptakan dominasi pasar yang terlalu besar. "Tidak diragukan lagi. Ini bisa jadi masalah," tegasnya.

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Drakor Netflix 'Bon Appetit, Your Majesty' Meroket ke Top 2 Global


Most Popular