Tips Bisnis Batik Agar Sukses dan Diminati Pasar Gen Z

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO sejak 2009, batik kini semakin dekat dengan generasi muda Indonesia. Tidak hanya mencerminkan kekayaan warisan, batik kini mulai berkembang sebagai bagian dari industri kreatif nasional.

Tidak heran, bisnis batik kini telah menjadi salah satu usaha yang populer di Indonesia. Bisnis batik semakin berkembang dan menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

Hal ini tentu menjadi momentum positif bagi para pengusaha batik yang ingin memaksimalkan peluang usahanya. Termasuk membidik pasar Generasi Z atau Gen Z yang sangat besar dan berpengaruh bagi bisnis digital.

Ahmad Musa, Owner Batik Kanthil mengatakan bahwa agar bisnis batik bisa bertahan dan relevan dengan pasar Gen Z harus mengikuti tren yang terkini. Hal ini secara tidak sadar dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen yang sangat besar.

"Secara populasi, usia produktif baik Gen Z atau Milenial menjadi tulang punggung konsumsi Indonesia. Untuk menyasar segmen yang muda seperti Gen Z haruslah mengikuti tren dan terus berinovasi," kata Musa saat acara Puncak 12.12 Birthday Sale dan Perayaan Satu Dekade Shopee di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (5/12/2025).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dalam berbisnis batik membutuhkan kombinasi teknologi dan kreativitas untuk menciptakan produk yang berkualitas tinggi.

Selanjutnya, hadirkan juga motif batik, pola, desain, warna yang dinamis dan modern. Ini sangat ampuh membidik kalangan Gen Z.

"Kita harus mengikuti minat Gen Z yaitu batik yang kita tawarkan harus tampil up to date, fleksibel, bukan hanya sebagai pakaian formal kuno.

"Di samping itu tekankan nilai keberlanjutan (sustainability) dan identitas budaya yang relevan dengan gaya hidup modern mereka," paparnya.