Polisi Selidiki Website Jual Janji Kencan dengan 'Oppa' Korea
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah situs web perjodohan di Brasil tengah dikecam warganet. Bagaimana tidak, situs tersebut mempromosikan kencan dengan pria Korea dan mengeksploitasi penggemar wanita secara seksual.
Mengutip laporan Korea Herald, Kamis (4/12), situs tersebut menggunakan frasa berbahasa Portugis 'Hidupkan kembali keajaiban K-drama bersama oppa'. Mereka juga situs menampilkan foto-foto yang seolah menggambarkan pria dan wanita Korea sedang mengunjungi tempat-tempat populer di Seoul bersama-sama.
Kata-kata Korea yang berarti cinta, kenangan, dan mimpi ditempatkan di sepanjang salah satu sisi halaman web.
Situs web tersebut menyatakan bahwa mereka menawarkan berbagai layanan bagi wanita Brasil yang menyukai budaya Korea, terutama K-pop, K-drama, dan film, dengan menampilkan foto seorang pria yang digambarkan sebagai oppa Rick.
Di antara layanan yang ditawarkan adalah makan malam dengan seorang pria Korea di restoran Korea dan mengunjungi landmark kota bersama-sama, di mana mereka dapat meminta para pria tersebut untuk melafalkan dialog-dialog terkenal dari drama-drama populer.
Oppa sendiri merupakan istilah Korea yang secara harfiah berarti kakak laki-laki, tetapi istilah ini sering muncul dalam drama Korea sebagai cara wanita Korea menyapa pria di lingkaran sosial mereka yang lebih tua dari mereka, termasuk pasangan mereka.
Konsulat Jenderal Korea di Sao Paulo baru-baru ini mengeluarkan peringatan tentang situs web tersebut. Mereka menyatakan ada bentuk eksploitasi seksual yang terkait dengan platform tersebut.
Meskipun konsulat belum mengungkapkan bentuk eksploitasi spesifiknya, kasus ini diyakini melibatkan penipuan asmara, pelecehan seksual berkedok kencan, dan permintaan uang.
"Kami melakukan upaya terbaik, tidak hanya untuk melindungi warga negara Korea di Brasil, tetapi juga untuk melindungi hak-hak siapa pun yang dapat dirugikan oleh mereka yang secara ilegal mengeksploitasi citra atau budaya Korea. Kami akan menindak tegas setiap tindakan yang merusak nilai-nilai budaya Korea," kata Kim In-ho, petugas konsuler untuk urusan kepolisian.
(hsy/hsy)[Gambas:Video CNBC]