Mengungkap Jumlah Kafein dalam Secangkir Kopi, Berbahaya?

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
Minggu, 16/11/2025 10:00 WIB
Foto: Infografis/ Vietnam Jadi Raja Kopi Dunia, Nasib RI Pahit/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Kafein adalah salah satu komponen utama dalam secangkir kopi. Namun, jumlah pastinya dalam setiap cangkir bisa sangat bervariasi.

Mengutip Cleveland Clinic, kafein merupakan stimulan yang meningkatkan produksi neurotransmitter di otak. Sebuah zat yang membantu merangsang sistem saraf.

Di satu sisi, kafein memberikan sejumlah efek positif, baik secara fisik maupun mental. Senyawa ini dapat meningkatkan kewaspadaan, fokus, serta membantu memperbaiki suasana hati.


Sejumlah penelitian juga menyoroti manfaat kafein bagi kesehatan fisik. Kafein kerap digunakan untuk meredakan sakit kepala dan menjadi komponen dalam beberapa obat pereda nyeri. Studi lain menunjukkan potensi kafein dalam mengurangi peradangan, menurunkan risiko diabetes tipe 2, hingga menjaga kesehatan kardiovaskular.

Tapi di sisi lain, kafein juga dapat berdampak negatif. Kafein bisa memicu kecemasan, rasa pusing, palpitasi jantung, hingga masalah pencernaan yang paling umum.

Setiap orang dianjurkan membatasi asupan tidak lebih dari 300 miligram (mg) kafein per hari, yang setara dengan empat cangkir kopi. Lebih dari itu, asupan kafein bisa berdampak negatif.

Berapa jumlah kafein dalam secangkir kopi?

Mengutip Health, pada umumnya satu cangkir kopi atau setara dengan 250 mililiter (ml) mengandung sekitar 95 mg kafein. Namun, jumlah kafein akan bervariasi tergantung penyajian.

Pada sajian espresso, misalnya, terdapat sekitar 62,8 mg kafein dalam setiap satu shot atau sekitar 29 ml. Sementara kopi instan umumnya mengandung sekitar 62,4 mg kafein per 250 ml sajian.

Beda lagi dengan kopi yang diseduh dingin atau cold brew. Terdapat sekitar 158-238 mg kafein dalam setiap 350 ml sajian.

Banyak faktor yang dapat memengaruhi jumlah kafein dalam setiap sajian kopi. Berikut di antaranya.

1. Tingkat roasting

Kopi yang di-roasting ringan biasanya memiliki lebih banyak kafein. Sementara kopi yang di-roasting hingga gelap pekat sering kali hadir dengan rasa yang lebih kuat.

2. Jenis biji kopi

Ada banyak jenis biji kopi. Robusta, misalnya, mengandung sekitar 1,4 kali lebih banyak kafein dibandingkan Arabika.

3. Jenis sajian kopi

Sajian dan cara pengolahan kopi juga memengaruhi kadar kafein, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

4. Rasio kopi dan air

Jika kamu menggunakan lebih banyak bubuk kopi dan lebih sedikit air, maka sajian akan terasa lebih kuat dengan kadar kafein yang lebih tinggi.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jejak Rasa & Budaya Kopi Lintong Khas Sumatera Utara