5 Photos
Viral, Bar di Tokyo Tampilkan Wanita Kekar Berotot Besar
Bar bawah tanah "Muscle Girls" di Tokyo viral karena menampilkan perempuan berotot yang kekar. Bar ini menantang standar kecantikan tradisional Jepang.
Di sebuah bar bawah tanah di kawasan ramai Tokyo, dentuman musik dan sorakan penonton mengiringi pemandangan tak biasa: para perempuan berotot memamerkan kekuatan mereka dengan menghancurkan jeruk bali menggunakan tangan kosong. Inilah Muscle Girls, bar bertema kebugaran yang dikelola sepenuhnya oleh perempuan dan tengah viral karena menentang pandangan tradisional Jepang tentang kecantikan feminin. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
“Di Jepang, banyak orang menganggap perempuan berpayudara kecil, bertubuh ramping, dan berkaki jenjang itu ideal. Namun pelanggan kami justru lebih menyukai lengan dan kaki yang berisi,” kata manajer bar, Hitomi ‘Hari’ Harigae, 38 tahun. “Saya mulai percaya diri setelah menyadari bahwa tidak apa-apa menjadi diri saya sendiri.” (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Sejak dibuka pada pertengahan 2020, Muscle Girls menarik sekitar 100 pengunjung per hari, sebagian besar wisatawan asing. Dengan biaya sekitar 6.000 yen (sekitar Rp640 ribu) untuk sesi 80 menit, pelanggan dapat menikmati protein shake dan minuman sepuasnya sambil menyaksikan para staf beraksi—dari menari, memamerkan pose binaraga, hingga melayani minuman di balik bar. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Hari mengaku dulu sempat minder dengan tubuhnya. “Anak laki-laki di sekolah sering mengejek, ‘Kakimu gemuk! Rokmu tidak muat!’” kenangnya. Namun olahraga voli membuatnya kuat dan kemudian menyadarkan bahwa standar kecantikan yang menyanjung tubuh kurus adalah bentuk “pengendalian pikiran” terhadap perempuan muda. “Anggapan bahwa kurus itu cantik, itu kutukan,” ujarnya tegas. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Menurut data Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), sekitar 9% perempuan dewasa di Jepang tergolong kurus, angka tertinggi di antara negara maju—hampir lima kali lipat dibandingkan Amerika Serikat dan Jerman. Komite medis di Jepang bahkan memperingatkan bahwa obsesi terhadap tubuh langsing telah menyebabkan malnutrisi dan masalah kesehatan serius pada banyak perempuan. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Kini, Hari dan timnya menjadikan Muscle Girls sebagai ruang aman dan simbol pemberdayaan. “Ini komunitas bagi orang-orang yang tidak sesuai dengan norma, tempat kami bisa saling menghargai dan merasa diterima,” tuturnya. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Dengan kombinasi kekuatan fisik dan pesan positif tentang penerimaan diri, Muscle Girls tak hanya menjadi tempat hiburan unik di Tokyo—tetapi juga gerakan kecil yang mengguncang persepsi tentang arti “cantik” di Jepang modern. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)