Batu Romawi Bertuliskan 10 Perintah Allah Laku Terjual Rp82 Miliar

Tim Redaksi,  CNBC Indonesia
10 November 2025 12:39
Prasasti batu tertua yang memuat Sepuluh Perintah Allah dapat terjual hingga $2 juta dalam lelang pada bulan Desember. (Dok. Sotheby's via CNN Internasional)
Foto: Prasasti batu tertua yang memuat Sepuluh Perintah Allah dapat terjual hingga $2 juta dalam lelang pada bulan Desember. (Dok. Sotheby's via CNN Internasional)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah batu kuno dari era Romawi laku terjual seharga US$5,04 juta atau sekitar Rp84 miliar dalam sebuah lelang. Batu besar tersebut diyakini berukir tulisan "10 Perintah Allah."

Prasasti batu yang diyakini sebagai salah satu batu tertua di duniatersebut diperkirakan berasal dari 1.500 tahun lalu di era akhir Romawi-Bizantium.

"10 Perintah Allah" diyakini diturunkan oleh Tuhan kepada Nabi Musa di Gunung Sinai dan diyakini menjadi pedoman hidup bagi umat Yahudi dan Kristen.

Prasasti batu tertua yang memuat Sepuluh Perintah Allah dapat terjual hingga $2 juta dalam lelang pada bulan Desember. (Dok. Sotheby's via CNN Internasional)Foto: Prasasti batu tertua yang memuat Sepuluh Perintah Allah dapat terjual hingga $2 juta dalam lelang pada bulan Desember. (Dok. Sotheby's via CNN Internasional)

Menurut Sotheby's, yang menggelar pelelangan, pembelinya enggan diungkap identitasnya. Tetapi, ia berencana untuk mendonasikan batu tersebut ke institusi Israel.

Batu yang menyimpan jejak sejarah dunia purba tersebut sudah dilupakan selama beratus-ratus tahun. Beratnya sekitar 52 kilogram dengan tinggi setara 0,6 meter.

Penemuan awalnya pada 1913 saat dilakukan penggalian di jalur kereta api baru wilayah utara yang kini menjadi bagian dari Israel, dikutip dari CNN International.

Batu tersebut ditemukan di dekat situs sinagoge, masjid, dan gereja kuno dan bertuliskan 10 hukum Alkitab dalam aksara Paleo-Ibrani. Meskipun demikian, signifikansi penemuan tersebut tidak sepenuhnya dihargai dan batu tersebut terus digunakan sebagai paving di luar rumah seseorang selama tiga dekade.

Prasasti tersebut ditempatkan menghadap ke atas dan terbuka untuk dilalui banyak pejalan kaki, sehingga tulisannya kian memudar. Beruntung lempengan tersebut secara historis akhirnya diakui dan dilestarikan.

Richard Austin, kepala buku dan manuskrip global Sotheby's, mengatakan dalam pernyataan pers: "Batu yang luar biasa ini bukan hanya artefak bersejarah yang sangat penting, tetapi juga hubungan nyata dengan kepercayaan yang membantu membentuk peradaban Barat".

"Menemukan bagian warisan budaya bersama ini berarti melakukan perjalanan melintasi ribuan tahun dan terhubung dengan budaya dan kepercayaan yang diceritakan melalui salah satu kode moral paling awal dan paling abadi dari umat manusia."


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular