Profil Marsinah, Pahlawan Nasional Baru dari Kelompok Buruh

MFakhriansyah,  CNBC Indonesia
10 November 2025 10:12
25 Tahun, kematian Marsinah masih misteri
Foto: Zaki Alfarabi

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada sejumlah tokoh hari ini, Senin (10/11/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Salah satu tokoh yang dianugerahi gelar terhormat tersebut adalah Marsinah. Pemberian gelar kepada Marsinah ini merupakan janji Prabowo pada saat pelaksanaan May Day beberapa waktu lalu.

Siapa Marsinah?

Marsinah adalah buruh PT Catur Putera Surya (CPS) di Porong, Jawa Timur. Dia aktif mengadvokasi kesejahteraan rekan-rekan sesama buruh. Kala itu, pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah menetapkan UMP sebesar Rp2.250 atau 20% dari gaji pokok. Dari ketetapan, Pemprov mengeluarkan surat edaran agar para pengusaha menaikkan upah buruh.

Namun, PT CPS enggan melakukan hal serupa dan mempertahankan buruh dengan gaji lama, yakni Rp1.700 per bulan. PT CPS ingin kenaikan hanya menyasar tunjangan, bukan gaji pokok.

Jelas, Marsinah memprotes hal tersebut. Bagi Marsinah, kenaikan tunjangan merugikan para buruh. Sebab, jika sakit atau ada keperluan lain, maka yang bersangkutan tak dapat tunjangan. Apalagi para buruh perempuan yang terkadang tak bisa masuk kerja akibat, hamil, menstruasi, dan sebagainya.

Atas dasar ini, Marsinah mendorong rekan-rekan melakukan pemogokan massal. Singkat cerita, pemogokan massal pun terjadi. Ketika pemogokan, beberapa buruh dipanggil ke Kodim. Pada masa Orde Baru, militer sering menjadi mediator untuk menyelesaikan permasalahan antara buruh dan pengusaha pabrik.

Dari pemanggilan tersebut emosi Marsinah memuncak ketika buruh yang dipanggil dipaksa resign dari pabrik. Apalagi setelah mengetahui mereka dipaksa mengundurkan diri dari PT CPS. Pada titik inilah, Marsinah ingin datang ke Kodim. Namun nasib buruk malah menimpa Marsinah.

Pada 8 Mei 1993, dua hari usai dipanggil ke Kodim, tubuh Marsinah ditemukan di suatu gubuk. Hasil visum menyebut dia mendapat luka-luka di bagian bawah tubuh. Banyak tulangnya patah. Organ-organ dalamnya rusak. Menurut tim autopsi, ini tanda kekerasan.

Kasus kematian Marsinah kemudian terus menjadi sorotan publik karena kuatnya dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Sosok Marsinah dikenal luas sebagai simbol perjuangan buruh perempuan yang berani melawan ketidakadilan.

Peristiwa tragis yang menimpa dirinya dianggap sebagai luka mendalam terhadap nilai-nilai keadilan. Marsinah dibungkam dengan cara yang keji. Kasus ini sempat menyeret sembilan orang ke pengadilan, tetapi pada tahun 1999 Mahkamah Agung membatalkan seluruh vonis karena dianggap tidak cukup bukti.

Sampai hari ini, pelaku sebenarnya dari pembunuhan Marsinah tidak pernah diadili. Nasib tragis yang menimpanya masih menyisakan misteri, bahkan setelah puluhan tahun berlalu.


(mfa/mfa)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular