8 Jurus Jitu Meningkatkan Kualitas Udara di Rumah

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
27 October 2025 13:20
Pengunjung memilih produk Air Purifier atau pembersih udara yang dijual pada gerai Coway di Lotte Mall Jakarta, Jumat (1/9/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ilustrasi produk air purifier atau pembersih udara. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Udara di dalam rumah ternyata bisa lebih berbahaya daripada udara luar. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), tingkat polutan di dalam ruangan bisa mencapai 100 kali lebih tinggi dibandingkan udara luar.



Kondisi ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti alergi, asma, penyakit jantung, bahkan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker. Karena itu, menjaga kualitas udara di rumah sama pentingnya dengan menghindari polusi di luar.

Berikut delapan cara sederhana yang disarankan para ahli untuk memperbaiki kualitas udara di rumah Anda seperti dikutip dari Healthlines.

1. Kurangi Sumber Polusi di Dalam Rumah
Langkah pertama adalah menghindari sumber polutan. Beberapa penyebab utama polusi udara di dalam ruangan antara lain:

- Radon, gas radioaktif alami yang bisa masuk lewat retakan tanah dan menumpuk di rumah. Gunakan alat tes sederhana untuk memeriksanya, lalu tutup celah fondasi jika hasilnya tinggi.

- Asap rokok, baik asap langsung maupun residunya (thirdhand smoke) yang menempel di pakaian dan perabotan. Solusinya, hindari merokok di dalam rumah.

- Formaldehida, gas berbahaya dari bahan perekat kayu lapis, cat, dan perabot baru. Pilih furnitur kayu solid atau bekas pakai, dan pastikan rumah ter ventilasi baik.

- Produk pembersih kimia, seperti cairan pembersih kaca, pemutih, dan penyegar udara. Gunakan produk non-toksik atau alami untuk menjaga kebersihan tanpa meninggalkan residu kimia di udara.

2. Lakukan Tes Kualitas Udara
Jika Anda ragu dengan kondisi udara di rumah, lakukan tes kualitas udara. Tes ini bisa dilakukan dengan dua cara: a) DIY (do-it-yourself): gunakan kit uji radon atau polutan tertentu yang dijual online. b Profesional: hasilnya lebih menyeluruh, mencakup polutan, jamur, hingga kelembapan.

Meski lebih mahal, jasa profesional sering kali juga menawarkan solusi langsung seperti pembersihan jamur atau perbaikan ventilasi.

3. Kendalikan Alergen di Rumah
Debu, bulu hewan, jamur, dan tungau debu bisa memicu gejala pernapasan seperti bersin, batuk, atau hidung tersumbat. Untuk menguranginya:

- Mandikan dan sikat hewan peliharaan secara rutin.
- Cuci sprei dengan air panas dua kali sebulan.
- Gunakan bantal dan kasur anti-alergi.
- Sering menyedot debu dan lap permukaan rumah.
- Bersihkan jamur dengan larutan sabun atau pemutih di area lembap seperti kamar mandi.

4. Gunakan Air Purifier
Air purifier atau penyaring udara dengan filter HEPA bisa membantu menghilangkan lebih dari 99% partikel berbahaya, termasuk debu halus, spora jamur, dan bahkan partikel virus flu.

Namun, alat ini tidak bisa menghilangkan semua jenis polusi seperti gas atau VOC (volatile organic compounds). Karena itu, sebaiknya kombinasikan dengan ventilasi alami yang baik.

5. Perbaiki Sirkulasi Udara
Ventilasi yang baik adalah kunci udara bersih. Buka jendela dan pintu beberapa jam setiap hari jika kualitas udara luar sedang baik.

Selain itu bisa juga ganti filter pada AC dan pemanas secara berkala, bersihkan saluran udara (air duct) agar tidak tersumbat debu dan cek filter di alat seperti kipas atau exhaust dan ikuti petunjuk pabrik untuk penggantian rutin.

6. Kurangi Kelembapan dan Kondisi Lembap
Kelembapan berlebih bisa memicu pertumbuhan jamur dan meningkatkan kadar gas berbahaya seperti VOC. Penyebab umum kelembapan di rumah antara lain kebocoran pipa, ventilasi buruk di dapur dan kamar mandi, serta iklim lembap.

Solusinya bisa gunakan dehumidifier, nyalakan kipas atau buka jendela saat memasak dan mandi, dan segera perbaiki kebocoran atau genangan air di rumah.

7. Perhatikan Sistem Pemanas
Sistem pemanas berbahan kayu atau gas bisa melepaskan partikel berbahaya dan karbon monoksida yang memicu gangguan pernapasan dan keracunan.

Pilih pemanas listrik atau tenaga surya jika memungkinkan. Jika tetap memakai pemanas gas, gunakan model direct-vent agar gas buangan tidak bercampur dengan udara di dalam ruangan.

8. Tambahkan Tanaman Hias (Tapi Jangan Berlebihan)
Beberapa tanaman hias dipercaya mampu menyerap polutan seperti Dracaena, Peace Lily, dan Ivy. Namun, penelitian masih berbeda pendapat soal efektivitasnya.

Tanaman memang bisa membantu, tapi jika tidak dirawat dengan baik justru bisa menjadi sumber jamur atau alergen baru. Jadi, pilih tanaman secukupnya dan pastikan sirkulasi udara tetap lancar.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular