Liburan ke Jepang Bakal Makin Mahal, Biaya-Biaya Ini Naik

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
24 October 2025 14:10
Kimono-clad women wearing face masks to protect against the spread of the coronavirus pose for a selfie while visiting a Shinto Shrine as they celebrate Coming-of-Age, turning 20 years old, the traditional age of adulthood in Japan, Monday, Jan. 11, 2021, in Tokyo. Most of the city hosted ceremonies were cancelled due to a state of emergency. (AP Photo/Kiichiro Sato)
Foto: Sejumlah warga menggunakan Kimono di Tokyo, Jepang. (AP Photo/Kiichiro Sato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang menjadi salah satu destinasi favorit warga Indonesia untuk liburan. Selain keindahan alam dan budayanya, Jepang juga menawarkan kekayaan kuliner yang disukai banyak kalangan. 

Namun, liburan di Korea diperkirakan akan makin mahal, sebab Negeri Sakura berencana menaikkan biaya visa dan pajak untuk warga asing. 

Warga Indonesia sendiri masih membutuhkan visa untuk masuk ke Jepang, kecuali untuk pemilik visa elektronik yang sudah lebih dulu mengajukan visa waiver

Mengutip Tokyo Weekender, sejak tahun 1978, biaya visa sekali masuk ke Jepang berkisar sekitar ¥3.000 (Rp326.000) dan ¥6.000 (Rp652.000) untuk visa multiple entry. Biaya ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang dikenakan negara-negara lain dalam G7 dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Dengan mempertimbangkan hal ini, pemerintah Jepang berencana untuk menaikkan biaya permohonan visa ke tingkat yang setara dengan negara-negara Barat paling cepat pada tahun fiskal 2026. Namun, jumlah pastinya belum disebutkan.

Perubahan lain yang sedang dipertimbangkan untuk 2026 adalah kenaikan biaya pajak turis internasional. Pajak ini, yang dikenal sebagai "departure tax", dipungut baik dari warga negara Jepang maupun warga negara asing. Saat ini departure tax ditetapkan hanya sebesar ¥1.000.

Selain pajak, tiket masuk destinasi wisata juga bakal berbeda antara warga Jepang dan turis asing. Himeji Castle, salah satu situs warisan dunia UNESCO, menetapkan tiket baru 2.000-3.000 yen (Rp 220 ribu-Rp 330 ribu) khusus untuk turis internasional mulai Maret 2026, sementara warga lokal tetap membayar 1.000 yen.

Langkah serupa sudah diterapkan di Kuil Nanzoin, Fukuoka. Sejak Mei 2025, turis asing dikenakan biaya 300 yen (Rp 33 ribu), sedangkan warga lokal tetap gratis. Bahkan papan informasi di lokasi ditulis hanya dalam Bahasa Inggris untuk menegaskan perbedaan perlakuan tersebut.

Jumlah turis asing yang mengunjungi Negeri Sakura diperkirakan akan melampaui 40 juta pada 2025. 

Jepang menerima hampir 37 juta turis asing pada 2024. Ledakan jumlah pengunjung memang mendongkrak ekonomi, tetapi di sisi lain menimbulkan masalah overtourism di destinasi favorit seperti Gunung Fuji, Kyoto, dan Nara.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular