
Geng Kriminal Diduga Jadi Otak Pencurian di Museum Louvre Paris

Jakarta, CNBC Indonesia - Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi pencurian bak film Hollywood mengguncang dunia. Dalam waktu hanya sekitar empat menit, sekelompok pencuri berhasil membawa kabur delapan perhiasan bersejarah dari Apollo's Gallery di Museum Louvre, Paris, termasuk tiara dan kalung zamrud milik istri Kaisar Napoleon I dan Napoleon III.
Sekitar 60 penyidik tengah menangani kasus ini dan jaksa menduga para perampok itu bekerja atas perintah sebuah organisasi kriminal.
Profesor sejarah seni di Universitas Sydney, Donna Brett, mengatakan ada beberapa kemungkinan alasan di balik aksi mereka.
"Ini bisa jadi merupakan pencurian yang disengaja bagi seseorang yang menginginkan perhiasan tersebut," kata Dr. Brett, seperti dikutip dari ABC News.
"Dalam skenario seperti ini, barang curian juga bisa digunakan sebagai jaminan untuk transaksi narkoba dan berbagai tujuan internasional lainnya."
Kementerian Kebudayaan Prancis menyebut perhiasan yang dicuri memiliki nilai yang tak terhitung karena bukan sekadar permata mahal, melainkan warisan sejarah kekaisaran Prancis. Namun, para ahli menilai, jika dilihat dari bahan dan batu permatanya saja, nilainya bisa mencapai ratusan miliar rupiah di pasar internasional.
Margo van Felius, dosen ahli bidang kejahatan terorganisir internasional di Griffith University, mengatakan kemungkinan besar perhiasan itu dicuri untuk kolektor misterius.
"Perhiasan-perhiasan itu bisa saja dicuri atas permintaan atau atas perintah, dan mungkin saja bukan hanya satu yang menjadi sasaran, tetapi mereka juga mengambil beberapa perhiasan lainnya," kata Dr. van Felius.
Salah satu benda paling berharga yang dicuri dari Louvre adalah mahkota Permaisuri Eugénie, yang berhiaskan 1.354 berlian dan 56 zamrud. Mahkota ini ditemukan tergeletak di luar dinding museum setelah dijatuhkan para pelaku saat melarikan diri.
Anthony Amore, pakar pencurian karya seni dan penulis buku Stealing Rembrandts mengatakan, perhiasan tersebut tak ternilai bukan hanya karena berlian atau zamrudnya, tapi karena nilai budaya dan sejarahnya. Menurutnya, jika permata dilepaskan dari set aslinya, kemungkinan besar akan dijual terpisah di pasar gelap, membuatnya sulit dilacak.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
