Belajar dari Orang Jepang, Ini 6 Tips Nabung agar Duit Cepat Ngumpul
Dany Gibran, CNBC Indonesia
19 October 2025 15:35
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengatur keuangan di era serba digital memang bukan hal mudah, apalagi bagi pelajar dengan uang saku terbatas. Godaan seperti jajan, belanja online, hingga nongkrong bersama teman bisa membuat dompet cepat menipis.
Padahal, dengan strategi yang tepat, uang jajan bukan hanya bisa bertahan sampai akhir bulan, tetapi juga bisa dikumpulkan untuk membeli barang impian. Salah satu cara klasik dari Jepang yang terbukti ampuh untuk menabung adalah metode kakeibo.
Apa Itu Kakeibo?
Kakeibo (dibaca: ka-ke-bo) adalah metode tradisional asal Jepang untuk mengelola keuangan secara sadar.
Lebih dari sekadar teknik menabung, kakeibo adalah filosofi hidup hemat yang mengajarkan pentingnya mencatat, merenung, dan membuat keputusan finansial dengan penuh kesadaran.
Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Makoto Hani, seorang jurnalis Jepang, pada awal abad ke-20. Popularitasnya meningkat kembali setelah Fumiko Chiba menerbitkan buku "Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money" pada tahun 2017.
Berbeda dari metode modern yang mengandalkan aplikasi atau spreadsheet, kakeibo dilakukan secara manual di buku catatan.
Cara ini membuat prosesnya terasa lebih personal dan membantu kita lebih menghargai setiap rupiah yang keluar.
Mengapa Cocok untuk Pelajar?
Bagi pelajar, prinsip kakeibo bisa menjadi cara efektif untuk:
-
Mengatur uang jajan agar tidak cepat habis,
-
Menghindari kebiasaan boros, dan
-
Menabung secara konsisten tanpa mengorbankan kesenangan kecil sehari-hari.
Pertanyaan Sebelum Membeli
Dalam kakeibo, setiap orang dianjurkan merenung sebelum membeli sesuatu. Berikut beberapa pertanyaan penting yang perlu diajukan pada diri sendiri:
-
Bisakah saya hidup tanpa barang ini?
-
Apakah kondisi keuangan saya memungkinkan untuk membelinya?
-
Apakah saya benar-benar akan menggunakannya?
-
Apakah saya punya tempat untuk menyimpannya?
-
Bagaimana saya menemukan barang ini? (Dari media sosial? Saat iseng ke mal?)
-
Bagaimana suasana hati saya saat ini? (Tenang, stres, atau sedang sedih?)
-
Bagaimana perasaan saya setelah membelinya, dan berapa lama perasaan itu akan bertahan?
Pertanyaan-pertanyaan ini membantu menekan impulse buying atau kebiasaan membeli tanpa berpikir panjang.
Langkah-Langkah Menabung ala Kakeibo
1. Catat Semua Pemasukan
Di awal bulan, tulis semua sumber pemasukan baik uang saku, gaji paruh waktu, maupun penghasilan tambahan lainnya. Gunakan pena atau pensil di buku catatan untuk membuat prosesnya terasa lebih nyata dan reflektif.
2. Nabung Dulu, Baru Atur Pengeluaran
Sebelum membagi uang untuk kebutuhan harian, sisihkan tabungan terlebih dahulu. Setelah itu, alokasikan sisa uang ke empat kategori utama:
-
Survival: kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, tagihan, dan cicilan.
-
Optional: kebutuhan sekunder seperti hiburan, nongkrong, atau makan di luar.
-
Culture: pengeluaran yang menambah wawasan, seperti buku, majalah, atau nonton film.
-
Extra: pengeluaran tak terduga seperti kado, sumbangan, atau uang belasungkawa.
3. Tunda Keputusan Pembelian
Jika melihat barang menarik, jangan langsung beli. Tunda minimal satu hari untuk memastikan apakah barang itu benar-benar dibutuhkan atau hanya sekadar keinginan sesaat.
4. Rutin Cek Saldo Rekening
Biasakan memeriksa saldo secara berkala. Langkah ini membantu mengontrol pengeluaran dan memastikan kamu tetap fokus pada rencana anggaran.
5. Pasang Pengingat di Dompet
Tempelkan catatan kecil bertuliskan:
"Apakah kamu BENAR-BENAR membutuhkan barang ini?"
Pesan sederhana ini bisa menjadi pengingat kuat untuk mencegah belanja impulsif.
6. Gunakan Uang Tunai
Transaksi tunai membuat pengeluaran terasa lebih nyata dibanding kartu debit atau e-wallet. Dengan uang fisik, kamu bisa melihat langsung jumlah uang yang berkurang, sehingga lebih sadar dalam berbelanja.
(dag/dag)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 6 Tips Menabung ala Orang Jepang, Duit Cepat Ngumpul
Most Popular