Lampu Lalu Lintas Bakal Punya 4 Warna, Ini Alasannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Seperti diketahui, saat ini lampu lalu lintas hanya memiliki tiga warna, yakni merah untuk berhenti, hijau untuk melaju, dan kuning untuk hati-hati.
Melansir Science Alert, ternyata para ahli sedang memperdebatkan penambahan warna keempat pada lampu lalu lintas. Dalam sebuah hipotesis di masa depan, saat mobil-mobil otomatis berlalu-lalang di jalan, lampu lalu lintas mungkin akan memiliki warna keempat.
Adapun satu warna yang ditambahkan bertujuan untuk kepentingan kendaraan-kendaraan yang dapat mengemudi sendiri (driveless). Penambahan warna lampu ini dipercaya dapat membantu kendaraan self-driving dalam menavigasi persimpangan dengan lebih efisien.
Para peneliti di North Carolina State University mengusulkan penambahan lampu lalu lintas warna putih. Tujuannya adalah untuk mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas dan konsumsi bahan bakar secara keseluruhan.
Mobil dan truk yang mengemudi sendiri tidak perlu 'melihat' lampu lalu lintas putih, karena mereka akan berkomunikasi dengannya secara nirkabel. Namun, lampu ini akan berfungsi sebagai sinyal bagi pengemudi dan penumpang manusia untuk mengikuti arahan kendaraan otonom yang bergerak melalui persimpangan.
"Lampu merah tetap berarti berhenti. Lampu hijau tetap berarti jalan. Dan lampu putih akan memberi tahu pengemudi manusia untuk mengikuti mobil di depan mereka," kata insinyur sipil, Ali Hajbabaie.
"Konsep yang kami usulkan untuk persimpangan lalu lintas ini, yang kami sebut "fase putih", memanfaatkan kekuatan komputasi kendaraan otonom," tambahnya.
Adapun cara kerjanya yakni kendaraan otonom akan berkomunikasi satu sama lain dan dengan lampu lalu lintas di persimpangan, dalam rentang tertentu. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengoordinasikan arus lalu lintas secara lebih efisien.
Sementara pengemudi manusia akan diinstruksikan untuk mengikuti arahan kendaraan di depan mereka melalui lampu putih: berhenti jika berhenti, lanjutkan jika terus melaju. Setelah jumlah kendaraan otonom di persimpangan turun di bawah ambang batas tertentu, lampu lalu lintas akan kembali ke opsi merah, kuning, dan hijau normal.
Dalam model simulasi, kendaraan otonom terbukti mampu meningkatkan arus lalu lintas dengan sendirinya, dan bahkan lebih efektif lagi ketika fase putih diterapkan - yang kemudian berdampak positif pada pengurangan konsumsi bahan bakar. Semakin tinggi persentase kendaraan otonom di persimpangan, semakin cepat lalu lintas bergerak, dengan peningkatan sekitar 40 hingga 99 persen.
Studi ini didasarkan pada penelitian sebelumnya dari tahun 2020 oleh peneliti yang sama di mana arus lalu lintas dikendalikan oleh komputer pusat yang terhubung ke persimpangan. Dalam hal ini, komputasi yang diperlukan dapat dikelola oleh mobil otonom itu sendiri.
(hsy/hsy)