5 Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama Telur

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
15 October 2025 09:25
Chicken eggs are rotated in an incubator at the Huayu hatchery in Handan, Hebei province, China, June 25, 2018. Picture taken June 25, 2018.  REUTERS/Thomas Peter
Foto: REUTERS/Thomas Peter
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Telur adalah salah satu makanan yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Sebagai makanan sehat yang kaya nutrisi dan murah, telur juga bagus untuk menambah energi.

Telur merupakan sumber protein berkualitas tinggi, vitamin D, asam amino esensial, dan asam lemak omega-3 yang kaya. Konsumsi telur secara teratur dapat mendukung pertumbuhan otot, fungsi otak, kesehatan mata, dan membantu menjaga kadar kolesterol sehat.

Meski demikian, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan telur. Jika dimakan bersamaan, dapat mengganggu penyerapan nutrisi atau bahkan berdampak buruk bagi kesehatan.

Berikut adalah lima makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan telur untuk melindungi pencernaan dan memaksimalkan manfaat kesehatan mengutip Times of India.

1. Susu Kedelai

Susu kedelai merupakan alternatif susu nabati yang populer dan dikenal luas karena kandungan proteinnya yang tinggi.

Meskipun hal ini menjadikannya pilihan yang sehat, mengonsumsi susu kedelai bersama telur dapat mengganggu penyerapan protein. Telur sudah menyediakan protein berkualitas tinggi dalam jumlah yang signifikan, dan menggabungkannya dengan kedelai dapat menyebabkan kelebihan protein dalam sistem pencernaan.

Hal ini dapat mengurangi efisiensi penyerapan, yang berarti tubuh mungkin tidak mendapatkan manfaat penuh dari nutrisi yang terkandung dalam kedua makanan tersebut. Sebaiknya mengonsumsi telur dan susu kedelai secara terpisah, baik dalam waktu makan yang berbeda atau pada waktu yang berbeda dalam sehari.

2. Teh

Banyak orang suka menikmati telur dengan teh, terutama untuk sarapan. Beberapa orang mungkin percaya teh dapat membantu pencernaan, tetapi kombinasi ini bisa menimbulkan masalah.

Teh mengandung polifenol, yang dapat mengikat protein dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerapnya. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa minum teh dengan telur dapat menurunkan penyerapan protein sekitar 17 persen.

Selain mengurangi penyerapan nutrisi, kombinasi ini juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti gas, kembung, sembelit, atau keasaman. Jika Anda menyukai telur dan teh, sebaiknya konsumsilah secara terpisah, dengan jeda setidaknya 30-60 menit di antara keduanya.

3. Gula

Gula adalah bahan lain yang harus dihindari bersama telur. Meskipun telur merupakan sumber protein dan asam amino yang kaya, gula dimetabolisme dengan cepat dan dapat menyebabkan reaksi kimia yang mengganggu jika dikombinasikan dengan asam amino dari telur.

Kombinasi ini juga dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, berkontribusi pada resistensi insulin seiring waktu, dan meningkatkan ketidaknyamanan pencernaan pada individu yang sensitif. Penderita diabetes atau gangguan metabolisme harus sangat berhati-hati.

Reaksi ini berpotensi membentuk senyawa berbahaya di dalam tubuh dan dapat meningkatkan risiko pembekuan darah. Meskipun konsumsi sesekali mungkin tidak berdampak serius, disarankan untuk menghindari memadukan telur dengan makanan manis seperti makanan penutup atau minuman manis untuk menjaga proses pencernaan yang seimbang dan aman.

Sebagai gantinya, padukan telur dengan pilihan kaya serat atau gurih seperti sayuran, biji-bijian utuh, atau lemak sehat untuk mendukung energi yang stabil, pencernaan yang lebih lancar, dan penyerapan nutrisi yang lebih baik sepanjang hari.

4. Pisang

Telur dan pisang sama-sama bergizi jika dimakan sendiri, tetapi menggabungkannya dapat membebani sistem pencernaan. Kedua makanan ini padat dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna di lambung.

Mengonsumsi keduanya bersamaan dapat menyebabkan kembung, pencernaan yang lambat, dan rasa berat. Bagi mereka yang menginginkan pola makan seimbang, lebih baik menikmati telur dan pisang pada waktu terpisah, misalnya makan telur untuk sarapan dan pisang sebagai camilan tengah hari atau setelah makan.

Hal ini memungkinkan tubuh mencerna setiap makanan lebih efisien dan mendapatkan manfaat nutrisi yang maksimal.

Selain itu, minum air putih di antara waktu makan dan mengonsumsi makanan kaya serat dapat lebih mendukung pencernaan dan mencegah ketidaknyamanan saat mengonsumsi makanan berat atau padat.

5. Daging

Terakhir, mengonsumsi telur bersamaan dengan daging lainnya sebaiknya dihindari, terutama dalam jumlah besar. Baik telur maupun daging kaya akan protein dan lemak, sehingga kombinasi ini terasa berat dan sulit dicerna.

Membebani sistem pencernaan secara berlebihan dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kelelahan, dan lesu setelah makan. Hal ini juga dapat memperlambat metabolisme untuk sementara waktu, yang dapat memengaruhi tingkat energi sepanjang hari.

Untuk mendukung kelancaran pencernaan, lebih baik memadukan telur dengan makanan yang lebih ringan, seperti sayuran, biji-bijian utuh, atau buah-buahan, daripada menggabungkannya dengan makanan tinggi protein lainnya seperti daging merah atau daging olahan.

Dengan memperhatikan kombinasi ini, Anda dapat tetap menikmati telur sekaligus menjaga kesehatan pencernaan dan memaksimalkan manfaat nutrisinya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 12 Makanan Sumber Protein Tinggi Selain Telur, Salah Satunya Edamame

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular