Pantang Gengsi, 62% Orang Siap Beralih ke Pekerjaan Kasar Demi Gaji
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas pekerja kini tak lagi gengsi terhadap pekerjaan blue collar alias pekerjaan lapangan atau sektor jasa. Laporan terbaru FlexJobs menunjukkan, 62% responden bersedia beralih ke pekerjaan semacam itu jika imbalannya menawarkan gaji dan stabilitas yang lebih baik dibandingkan pekerjaan mereka saat ini.
Survei bertajuk Work Shift Pulse Report itu melibatkan lebih dari 3.000 profesional pada Agustus 2025. Hasilnya mencerminkan kegelisahan banyak pekerja terhadap kondisi pasar tenaga kerja yang semakin ketat dan ancaman teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI).
"Pasar kerja terasa sulit dan menantang saat ini," kata Career Expert Manager di FlexJobs, Toni Frana dikutip dari CNBC Make It, Senin (13/10/2025). "Banyak orang mulai berpikir bagaimana cara menjamin masa depan, mempertahankan pendapatan stabil, dan memiliki peluang tumbuh," lanjutnya.
Frana bilang, meningkatnya kekhawatiran tentang dampak AI terhadap pekerjaan white collar (profesional dan kantoran) membuat sebagian pekerja mempertimbangkan sektor yang lebih tahan dari disrupsi.
Penelitian Brookings Institute pada 2024 menemukan, tidak seperti teknologi otomasi sebelumnya yang banyak menggantikan pekerjaan manual, AI generatif kini berpotensi mengganggu pekerjaan kognitif dan nonrutin di kalangan profesional berpenghasilan menengah hingga tinggi.
Sementara riset Pew Research Center 2023 menyebut pekerjaan seperti analis anggaran, penulis teknis, dan pengembang web termasuk kategori paling terpapar AI karena banyak tugas utamanya bisa dilakukan atau dibantu teknologi tersebut.
Blue collar justru dinilai lebih aman dari ancaman AI, karena pekerjaan fisik di bidang seperti logistik, konstruksi, atau manufaktur masih sulit digantikan mesin. Pew mencatat, pada 2022 hanya 19% pekerja AS yang bekerja di sektor yang paling rentan tergantikan AI.
Selain itu, kekurangan tenaga terampil akibat banyak pekerja senior yang pensiun membuat permintaan di sektor blue collar melonjak tajam. Akibatnya, pekerjaan lapangan kini menawarkan jaminan kerja lebih tinggi dan kenaikan gaji yang signifikan.
Di sisi lain, sebagian generasi muda seperti Gen Z mulai menolak kuliah mahal dan memilih jalur karier di sektor vokasi atau pekerjaan terampil.
Bagi mereka yang ingin beralih, FlexJobs menyarankan untuk menonjolkan keterampilan yang bisa dialihkan seperti manajemen proyek, serta mempertimbangkan pelatihan seperti apprenticeship, sekolah kejuruan, atau sertifikasi profesi.
(hsy/hsy)