Biar Jantung Tetap Aman, Simak Tips Tetap Sehat Konsumsi Daging Merah

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
10 October 2025 10:38
Ilustrasi Wagyu Steak (Photo by Terje Sollie from Pexels)
Foto: Ilustrasi Wagyu Steak (Photo by Terje Sollie from Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Daging merah sering menjadi menu favorit di meja makan, mulai dari steak, sate, hingga rendang. Selain lezat, daging merah juga menjadi sumber protein hewani yang kaya zat besi, vitamin, dan mineral penting. Tetapi, segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik, begitu juga daging merah yang dapat berisiko bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.

Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Mayapada Hospital Surabaya dr. Samuel Sudanawidjaja, Sp.JP, FIHA, FSCAI, daging merah adalah jenis daging yang berwarna merah saat mentah dan menjadi lebih gelap setelah dimasak, seperti daging sapi, daging kambing, domba, atau daging babi.

Meski kaya protein, American Heart Association (AHA) mengungkapkan bahwa daging merah memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih tinggi, dan berisiko mengganggu kesehatan jantung.

"Konsumsi berlebihan, terutama daging olahan seperti sosis, bacon, kornet dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, karena tingginya kandungan garam, pengawet nitrit, dan lemak jenuh, yang dapat merusak pembuluh darah dan jantung dalam jangka panjang," kata Samuel, dikutip Jumat (10/10/2025).

Namun, hal ini tidak membuat daging merah tidak layak untuk dikonsumsi. Hanya saja perlu memperhatikan takaran porsi, frekuensi konsumsi, dan cara pengolahannya.

"Pilihlah daging segar tanpa lemak seperti tenderloin, sirloin, atau paha belakang, diolah dengan dibakar, direbus, atau dipanggang. Konsumsi sebaiknya dibatasi 1-2 kali per minggu dan seimbangkan dengan sayur, buah, serta protein nabati seperti tempe atau kacang-kacangan," kata dia.

Samuel juga menekankan, daging merah bukan musuh utama bagi jantung, tapi juga bukan makanan yang boleh dikonsumsi secara berlebihan.

"Kuncinya adalah keseimbangan dan kesadaran. Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit jantung, ada baiknya membatasi konsumsi dan lebih fokus pada sumber protein yang lebih sehat," terang Samuel.

Dia mengingatkan bahwa pola makan sehat memiliki peran penting dalam mencegah risiko penyakit jantung maupun keluhan seperti nyeri dada.

Jika keluhan nyeri dada sampai dirasakan, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebabnya di Chest Pain Unit Mayapada Hospital. Jika hasil evaluasi tidak ada indikasi jantung maka pasien tidak dikenakan biaya, sedangkan yang terdeteksi memiliki penyakit jantung akan dirujuk ke Dokter Spesialis atau Subspesialis Jantung di Cardiovascular Center untuk penanganan lanjutan.

Chest Pain Unit beroperasi selama 24 jam di layanan gawat darurat (IGD) Mayapada Hospital di Jakarta (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Untuk skrining jantung yang lebih menyeluruh, Anda dapat membuat jadwal konsultasi dokter di Cardiovascular Center melalui call center 150770 atau melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

Dalam kondisi darurat seperti serangan jantung, hubungi layanan 24 jam Cardiac Emergency Mayapada Hospital melalui call center 150990 atau fitur Emergency Call di MyCare untuk penanganan cepat dengan protokol Door to Balloon kurang dari 90 menit, didukung fasilitas Catheterization Laboratory (Cath Lab) serta tim dokter spesialis jantung intervensi yang selalu siap siaga.

Temukan juga tips kesehatan jantung dan promo layanan Mayapada Hospital dalam fitur Health Articles dan Tips di MyCare. Ada pula fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit dan Health Access untuk memantau detak jantung, kalori, langkah kaki, dan BMI.

Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Bisulan, Ini yang Terjadi Jika Konsumsi Rutin Telur Rebus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular