Influencer Titan Tyra Boncos Rp3 M Gegara Penipuan Asuransi

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
Rabu, 08/10/2025 10:40 WIB
Foto: Influencer Kecantikan, Titan Tyra. (Instagram/titantyra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Konten kreator sekaligus influencer Titan Tyra mengaku kehilangan uang sebesar Rp3,7 miliar yang ia kumpulkan selama satu dekade bekerja di industri kreatif. Uang itu hilang lantaran ia investasikan lewat asuransi unitlink di PT Asuransi Jiwa Adisarana WanaArtha (WanaArtha Life), yang kini menjadi skandal asuransi terbesar di Indonesia.

"Aku rugi Rp3,7 miliar. Selama 10 tahun kerja sebagai content creator, semua hasilnya aku tabung. Awalnya aku nggak tahu apa itu investasi, sampai papa bilang ada deposito di WanaArtha, katanya legit banget dan bisa kasih bunga 10% per tahun," kata Titan dikutip dari Tikok @titantyra, Rabu (8/10/2025).

CNBC Indonesia telah mendapatkan izin untuk memuat artikel ini.


Ia menuturkan, pada awalnya produk asuransi itu sangat meyakinkan. Bahkan, hasil pencarian di internet saat itu menampilkan reputasi baik perusahaan tersebut. 

Mulanya Titan menanamkan dana Rp1 miliar dan benar-benar menerima hasil sesuai janji, yaitu 10% dari nilai investasi. 

"Setelah beberapa bulan aku selalu dapat 10% tiap bulan, akhirnya aku tambah Rp2 miliar lagi. Tapi begitu COVID datang, uang bulanan berhenti total. Sekarang Rp3 miliar aku nggak balik," ujarnya.

Titan awalnya mengaku risau karena tak ada kejelasan dari pihak perusahaan maupun regulator. Ia bingung ke mana harus meminta penjelasan dan menuntut haknya kembali.

Meski menjadi korban penipuan, dia bersyukur hidupnya tidak serta merta terpuruk setelah kehilangan uang yang nilainya sangat besar.

"Banyak banget nasabah yang duitnya belum balik, bahkan ada yang sudah meninggal. Aku masih muda, masih bisa kerja, tapi banyak yang tua-tua di grup WhatsApp kami nggak bisa berobat karena uang mereka nggak kembali," ucapnya.

Titan juga menyoroti lemahnya perlindungan pemerintah terhadap korban investasi bodong.

"Aku ngerasa pemerintah nggak punya punggung untuk melindungi kita. Kalau kamu koruptor, efeknya kayak kupu-kupu, merusak hidup banyak orang. Karma pasti datang," ujarnya.


Hingga kini, ribuan korban seperti Titan Tyra masih menunggu kejelasan pengembalian dana mereka. Sebagian bahkan disebut sudah kehilangan semangat hidup. Kisah Titan menjadi potret nyata bagaimana kerugian akibat kejahatan keuangan dapat menghancurkan bukan hanya finansial, tetapi juga kesehatan mental para korban.

"Semua uang endorse yang aku kumpulkan bertahun-tahun hilang begitu aja. Tapi aku orang yang mengedepankan mental health, karena aku punya privilege, masih muda masih bisa kerja. Kalau nasabah lain gimana?" kata ia.

Kasus WanaArtha Life Masih Berlanjut

Kasus gagal bayar WanaArtha Life hingga kini masih dalam proses hukum. Salah satu buronan utama, Evelina F. Pietruschka, yang pernah menjabat sebagai Presiden Direktur dan kemudian Komisaris WanaArtha Life, masih dicari aparat penegak hukum.

Evelina diketahui memiliki rekam jejak panjang di industri asuransi, termasuk pernah menjadi Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Sekretaris NCB Interpol, Untung Widyatmoko mengungkapkan, anak Evelina, Rezanantha Pietruschka, sempat ditangkap di California, Amerika Serikat, namun kemudian bebas dengan jaminan.

"Pelaku-pelaku tindak pidana ekonomi nggak ada yang miskin, semua bisa bail dan sewa lawyer. Mereka selalu challenge, bilang ini kasus perdata bukan pidana," kata Untung.

Interpol Indonesia disebut masih berkoordinasi dengan otoritas Amerika, termasuk U.S. Department of Homeland Security dan FBI, untuk melacak keberadaan keluarga Pietruschka.

Pada 2023 lalu, beberapa nasabah bahkan berinisiatif melakukan investigasi sendiri. Dalam video yang diterima CNBC Indonesia, dua korban tampak mendatangi kompleks perumahan mewah di Beverly Hills, California, yang diduga menjadi tempat tinggal Evelina Pietruschka. Namun mereka dihadang oleh satpam kompleks dan dilarang masuk.

"Ternyata Evelyn yang bicara, dia menolak saya untuk masuk," kata salah satu nasabah dalam video itu.

Situs publik Clustrmaps mencatat Evelina memiliki aset rumah mewah di kawasan tersebut, dengan nilai mencapai jutaan dolar AS. Namun CNBC Indonesia belum dapat memverifikasi kebenaran informasi itu secara independen.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Clean Beauty, AI dan Masa Depan Industri Kecantikan Indonesia