500 Pendaki Terjebak di Gunung Everest, Cuaca Super Ekstrem

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Senin, 06/10/2025 19:20 WIB
Foto: Everest/Phurba Tenjing Sherpa/Handout via REUTERS

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan pendaki yang terdampar akibat badai salju di dekat sisi timur Gunung Everest di Tibet berhasil dievakuasi. Menurut laporan media pemerintah China, CCTV, badai salju dan hujan lebat tak biasa menyerang wilayah tersebut pada Minggu (5/10).

Sedikitnya 350 pendaki telah mencapai kota kecil Qudang. Selain itu, pihak berwenang juga telah berhasil menghubungi lebih dari 200 pendaki lainnya yang masih berada di jalur pendakian. Sehingga total ada 500 pendaki yang sempat terjebak di tengah cuaca super ekstrem.

"Cuaca di pegunungan sangat basah dan dingin, dan hipotermia benar-benar berisiko. Cuaca tahun ini tidak normal. Pemandu mengatakan ia belum pernah mengalami cuaca seperti ini di bulan Oktober. Dan itu terjadi terlalu tiba-tiba," kata Chen Geshuang, salah satu dari 18 anggota tim trekking yang berhasil mencapai Qudang, seperti dikutip Reuters. 


Rombongan Chen berhasil turun dari Everest pada Minggu setelah melewati malam yang mengerikan dengan hujan salju lebat dan disertai guntur serta kilat.

Ratusan penduduk desa setempat dan tim penyelamat telah dikerahkan untuk membantu membersihkan salju yang menghalangi akses ke daerah tersebut, tempat hampir 1.000 orang terjebak.

Laporan CCTV tidak menyebutkan apakah pemandu lokal dan staf pendukung rombongan pendaki telah ditemukan atau tidak.

Penjualan tiket dan akses masuk ditutup

Menurut pemberitahuan di akun WeChat resmi Perusahaan Pariwisata Kabupaten Tingri setempat, pendakian ke Everest ditangguhkan mulai Sabtu malam (4/10).

Di negara tetangga Nepal, Dewan Pariwisata mengatakan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung setelah cuaca membaik secara signifikan di seluruh Nepal.

Pembaruan ini muncul setelah hujan lebat memicu tanah longsor dan banjir bandang di Nepal, menewaskan sedikitnya 47 orang sejak Jumat.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Clean Beauty, AI dan Masa Depan Industri Kecantikan Indonesia