Bocah 2 Tahun Disembah Jadi 'Dewi Perawan' dan Diarak Keliling Jalan

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang anak berusia dua tahun di Nepal bernama Aryatara Shakya dinobatkan sebagai Kumari atau Dewi Perawan (30/9). Shakya menggantikan Kumari sebelumnya yang dianggap telah menjadi manusia biasa setelah mencapai usia pubertas.
Melansir South China Morning Post, penobatan Aryatara Shakya pun disambut meriah oleh keluarga dan masyarakat setempat dalam sebuah upacara festival di Khatmandu, Ibu Kota Nepal.
Dewi itu pun disembah oleh umat Hindu dan Buddha. Gadis-gadis tersebut dipilih ketika berusia 2 hingga 4 tahun dan diharuskan memiliki kulit, rambut, mata, dan gigi yang bersih tanpa cacat. Tak cuma itu, seorang Dewi Perawan juga tidak boleh takut kegelapan.
Selama festival, Dewi Perawan diarak berkeliling dengan kereta yang ditarik oleh para penyembah. Mereka selalu mengenakan warna merah, dengan rambut yang disanggul dan mata ketiga dilukis di dahi mereka.
Keluarga, teman dan umat mengarak Shakya di jalan-jalan Kathmandu pada hari Selasa (30/9), sebelum memasuki istana kuil yang akan menjadi rumahnya selama beberapa tahun.
Para umat berbaris untuk menyentuh kaki Shakya dengan dahi mereka, sebuah tanda penghormatan tertinggi bagi umat Hindu di negara Himalaya tersebut. Mereka juga mempersembahkan bunga serta uang kepadanya. Selanjutnya, Kumari baru akan memberkati para umat, termasuk presiden, pada Kamis (2/10).
"Kemarin dia masih putri saya, tapi hari ini dia bagaikan seorang dewi," ujar ayahnya, Ananta Shakya.
Ia mengatakan sudah ada tanda-tanda bahwa putri kecilnya akan menjadi dewi bahkan sebelum ia lahir.
"Istri saya saat hamil bermimpi bahwa ia adalah seorang dewi, dan kami tahu ia akan menjadi seseorang yang sangat istimewa," paparnya.
Dewi Kumari sebelumnya, Trishna Shakya, yang kini berusia 11 tahun, keluar dari pintu belakang dengan tandu yang dibawa oleh keluarga dan pendukungnya. Ia menjadi Dewi Perawan pada 2017.
Para Kumari menjalani kehidupan yang terkurung. Mereka hanya memiliki sedikit teman bermain yang dipilih dan hanya diizinkan keluar beberapa kali dalam setahun untuk menghadiri festival.
Mantan Kumari dapat menghadapi kesulitan beradaptasi dengan kehidupan normal, belajar mengerjakan tugas, dan bersekolah di sekolah reguler.
Menurut cerita rakyat Nepal, pria yang menikahi mantan Kumari akan mati muda, sehingga banyak anak perempuan yang tetap melajang.
Meski begitu, selama beberapa tahun terakhir, ada banyak perubahan tradisi sehingga Kumari kini diizinkan untuk sekolah dengan guru privat di dalam istana kuil, bahkan memiliki televisi.
Pemerintah juga kini menawarkan pensiun bulanan dalam jumlah kecil kepada para Kumari yang telah pensiun.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
