
Erick Thohir Bantah Tuduhan Mengintervensi FIFA atas Sanksi Malaysia

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir buka suara terkait tudingan bahwa Indonesia melakukan intervensi ke FIFA soal sanksi Malaysia. Hal ini terkait keputusan FIFA menjatuhkan sanksi kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Harimau Malaya.
FIFA sebelumnya menjatuhkan hukuman denda serta larangan bermain bagi tujuh pemain Malaysia karena dugaan pemalsuan dokumen saat menghadapi Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2027. Usai keputusan diumumkan, muncul tudingan dari sejumlah pihak di Malaysia yang menyebut Indonesia berperan dalam intervensi ke FIFA. Erick menegaskan tuduhan itu tidak benar.
"Tapi kami tidak intervensi, tidak ikut campur isu-isu negara lain," kata Erick di Gedung DPR dikutip dari CNN Indonesia.
Erick menambahkan, Indonesia justru mendukung semua negara Asia Tenggara untuk meningkatkan kualitas olahraga masing-masing. "Kita tentu harus menghargai semua negara di Asia Tenggara ketika ingin olahraganya maju," ujarnya.
Menurut Erick, fokus pemerintah saat ini adalah mendorong prestasi olahraga Indonesia di tingkat dunia, tanpa mengintervensi urusan negara lain. "Ingin sepak bolanya bagus, ingin bulutangkisnya bagus, pencak silatnya mendunia, olahraga-olahraga kita ingin maju, ya kita harus lakukan itu. Tapi kami tidak intervensi," tegasnya.
Dalam keterangan resmi, FIFA menyebut FAM melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait pemalsuan dokumen. Atas pelanggaran itu, FAM didenda 350 ribu CHF atau sekitar Rp7,3 miliar.
Sementara tujuh pemain naturalisasi Malaysia masing-masing dikenai denda 2.000 CHF (Rp41,8 juta) serta larangan bermain selama satu tahun.
Adapun pemain yang dimaksud adalah Joao Figueiredo, Jon Irazabal, Hector Hevel, Imanol Machuca, Gabriel Palmero, Facundo Garces, dan Rodrigo Holgado.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak Sederet Fokus Erick Thohir Usai Dilantik Prabowo Jadi Menpora
