Terungkap Jenis Bakteri 'Biang Kerok' Keracunan MBG di Bandung Barat

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Senin, 29/09/2025 10:45 WIB
Foto: Korban keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 1.333 orang menjadi korban keracunan akibat menyantap pangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Penyebab keracunan tersebut dipicu oleh bakteri.



Keracunan massal ini terjadi setelah para korban menyantap MBG di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Selain di Bandung Barat, sebanyak 657 orang mengalami gejala keracunan akibat mengonsumsi MBG di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.

Para korban keracunan pun beberapa sempat dipulangkan. Namun, ada pula korban yang datang kembali karena gejala muncul lagi.

"Jadi semalam kami temukan empat pasien KLB keracunan yang datang lagi padahal sebelumnya sudah dinyatakan membaik. Kebetulan saya kan ikut menangani langsung. Jadi saya juga hafal betul wajahnya," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat Lia N. Sukandar, Jumat (26/9/2025).

Setelah dilakukan penanganan medis, petugas kemudian melakukan anamnesa terhadap pasien tersebut. Anamnesa atau pengumpulan informasi medis melalui wawancara dengan pasien mengemukakan fakta bahwa penyebab gejala berulang itu karena keawaman pasien dan keluarga.

"Jadi setelah kita tanya, mereka makan apa di rumah karena kan kita tidak tahu. Ternyata ada yang dikasih jeruk, terus makan ayam goreng. Nah apakah itu beli atau masak sendiri kan kita nggak tahu. Jadi hal-hal itu yang membuat mereka bergejala lagi," kata Lia.

Petugas Siaga
Dia pun menginstruksikan semua petugas yang siaga di posko penanganan GOR Kecamatan Cipongkor serta tempat penanganan pasien KLB keracunan lainnya. Tujuannya agar mereka dapat mengedukasi pasien dan keluarganya soal apa yang boleh dikonsumsi di rumah setelah dinyatakan membaik.

"Jadi saya sudah wanti-wanti ke petugas agar mengedukasi pasien bahwa ketika pulang dan dinyatakan membaik itu jangan makan yang macam-macam dulu. Cukup makan bubur saja dan harus yang dimasak sendiri," ujar Lia.

Saat ini di posko penanganan GOR Kecamatan Cipongkor tersisa 12 pasien keracunan massal. Ia siaga menerima pasien baru maupun pasien dengan gejala berulang.

Bakteri Jadi Penyebab Keracunan
Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat mengungkapkan penyebab 1.333 orang ini. Ternyata penyebabnya karena bakteri Salmonella dan Bacillus cereus.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Labkesda Dinas Kesehatan Jawa Barat dr. Ryan Bayusantika Ristandi menyampaikan bahwa bakteri ditemukan dari sampel makanan program MBG yang diperiksa tim laboratorium.

"Hasil pemeriksaan kami menunjukkan adanya bakteri pembusuk, yakni Salmonella dan Bacillus cereus yang berasal dari komponen karbohidrat dalam makanan," kata Ryan, dilansir Antara, Minggu (28/9/2025).

Dia menjelaskan, salah satu penyebab utama kontaminasi adalah rentang waktu penyiapan hingga penyajian makanan yang terlalu lama. Hal ini memungkinkan bakteri berkembang biak.

"Jika makanan disimpan pada suhu ruang lebih dari enam jam, apalagi tanpa pengontrolan suhu yang tepat, risiko tumbuhnya bakteri sangat tinggi," ujarnya.

Artikel selengkapnya >>> Klik di sini



(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kosmetik RI Wajib Halal, Industri Siap?