Saingi Iran dan Turki, Pasar Karpet Permadani RI Mulai Dilirik

linda hasibuan, CNBC Indonesia
27 September 2025 10:30
Ilustrasi Karpet
Foto: Istimewa

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam menata interior ruangan, karpet permadani menjadi elemen penting untuk menambah nilai estetika dan kenyamanan. Karpet juga berfungsi untuk melindungi lantai dari goresan dan kotoran.

Selama ini masyarakat di Indonesia lebih mengenal Persia dan Turki sebagai produksi karpet nomor satu di dunia. Namun, ternyata karpet buatan dalam negeri juga mulai dilirik pasar lokal.

Managing Director Royal Rugs Indonesia, Tarun Chandru mengungkap bahwa produk dalam negeri sempat tersisih oleh karpet impor dari Persia dan Turki. Terbaru, China juga mulai memasuki pasar dengan harga yang sangat murah.

Di Indonesia saat ini, pangsa pasar karpet dikuasai buatan China sedikitnya 60% pada 2020. Namun kini, bisnis karpet permadani buatan Indonesia mulai menemukan titik terang.

"Pasar karpet UMKM di Indonesia sudah mulai menggeliat di Tanah Air meskipun sempat carut-marut karena masuknya karpet impor. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya permintaan masyarakat yang memesan secara customize dan retail," ujar Tarun kepada CNBC Indonesia, Sabtu (27/9/2025).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sejak 2022 adanya peningkatan penjualan baik secara offline maupun online. Dimana didominasi online sekitar Rp 70 persen.

Adapun faktor utama yang mendorong pertumbuhan pasar karpet permadani di Indonesia adalah strategi inovasi. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan kualitas bahan baku dasar hingga pilihan benang yang digunakan.

Selain itu, desain produk juga menjadi kunci utama keberlangsungan bisnis. Desain yang unik dan inovatif membantu untuk menarik pelanggan dan membangun citra merek yang kuat sehingga meningkatkan penjualan dan pendapatan.

Meskipun bukan dibuat dengan handmade, karpet UMKM di Indonesia dirancang dengan mesin canggih (tufting) yang memungkinkan desain karpet yang kompleks dan detail lebih berkualitas. Sehingga hasilnya bisa bersaing dengan kualitas impor namun harga yang terjangkau.

"Kondisi pasar dan persaingan bisnis membuat pengusaha lokal harus berani membangun dan menciptakan produk inovatif, segar dan berkualitas.

Dengan mengikuti tren dan memenuhi kebutuhan pasar maka produk Indonesia bisa merajai pasar nasional maupun internasional," paparnya.


(lih/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pria Ini Sukses Ekspor Kerajinan Saat Berjuang Lawan Penyakit Langka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular