Ini 4 Alasan Orang Sulit Meminta Maaf kepada Orang Lain

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 26/09/2025 13:22 WIB
Foto: Ilustrasi orang marah. (Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pernah menjumpai orang yang sulit untuk meminta maaf, padahal dirinya berbuat kesalahan? Bahkan, sering kali menolaknya meskipun sudah ada bukti yang jelas tentang pentingnya meminta maaf?

Meminta maaf dan bertanggung jawab merupakan aspek fundamental dalam menjaga hubungan yang sehat dan mendorong pertumbuhan diri yang lebih baik. Kita semua pernah berbuat salah.

Jadi, mengapa mengakui kesalahan dan meminta maaf dengan tulus begitu sulit? Berikut ini empat alasan mengapa orang sulit meminta maaf, menurut psikolog!


1. Ego dan Kepercayaan Diri Sangat Tinggi
Orang dengan ego tinggi cenderung sulit untuk meminta maaf. Mengakui kesalahan membutuhkan pengakuan bahwa kita salah.
Pengakuan itu bisa jadi sulit bagi banyak orang, terutama mereka yang menyamakan kesalahan dengan kegagalan. Hal itu diungkapkan oleh psikolog klinis, Dr. Roberta Babb.

"Meminta maaf bisa terasa seperti kegagalan atau tanda kelemahan, padahal sebenarnya itu adalah tanda kekuatan," ujarnya, pada Stylist.

Mengakui kesalahan tidak akan melemahkan harga diri, melainkan memperkuat kredibilitas dan hubungan dengan orang lain. Selain itu, mengakui kesalahan bisa terasa seperti pukulan terhadap citra diri bagi orang yang memiliki kepercayaan diri sangat tinggi, melansir Psychology Today.

Itu karena mereka terlalu fokus pada ego dan citra baik yang telah dibangun, serta takut reputasinya rusak.

2. Pengaruh Sosial dan Budaya Sekitarnya
Norma budaya dan ekspektasi sosial dapat memainkan peran penting dalam cara individu menyikapi hal-hal di sekitarnya. Dalam beberapa budaya, mengakui kesalahan bisa dianggap sebagai tanda kelemahan yang berujung pada stigma sosial.

Selain itu, lingkungan sosial tertentu seperti tempat kerja yang kompetitif dapat menghambat seseorang untuk mengakui kesalahan. Mereka takut citranya menjadi buruk, hilangnya kompetensi, dan rusaknya keandalan di mata atasan dan rekan kerja. 'Mempertahankan muka' di depan umum lebih penting daripada mengakui kesalahan.

Dalam pikiran orang yang sulit meminta maaf, mengakui kesalahan sama saja memberikan celah pada orang lain untuk mengkritiknya, mengganggapnya lemah, dan tidak berguna.

"Mengakui kesalahan bisa seperti ancaman besar terhadap harga diri dan memicu emosi seperti kecemasan, malu, atau sedih -perasaan yang sangat dihindari," ungkap Dr. Babb.

3. Rendahnya Kecerdasan Emosional
Individu dengan kecerdasan emosional rendah sering kali kesulitan untuk meminta maaf ketika melakukan kesalahan. Mereka cenderung defensif, membenarkan tindakannya, atau bahkan mengalihkan kesalahan.

Di sisi lain, orang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi justru akan mengakui kesalahannya dan mengambil langkah untuk memperbaiki keadaan. Mereka paham bahwa permintaan maaf bukan hanya tentang mengatakan "Maafkan aku", tetapi tentang mengakui dampak dari tindakannya dan menunjukkan bahwa dirinya mau belajar dan berkembang dari pengalaman tersebut.

4. Tidak Sadar Melakukan Kesalahan
Ini aneh tapi nyata. Ada sebagian orang yang tidak sadar bahwa dirinya telah melakukan kesalahan. Bukannya dia yang minta maaf, malah menyuruh orang lain yang meminta maaf. Hal tersebut bisa disebabkan karena mereka kurang peka atau sulit untuk memahami isyarat sosial -memahami mengapa meminta maaf saat itu penting.

Melansir Parade, tidak seperti orang yang ingin melindungi egonya, orang yang tidak memiliki keterampilan sosial yang kuat tidak selalu memiliki kesadaran untuk meminta maaf, sekalipun dalam situasi yang paling jelas.

Itulah alasan mengapa orang sulit meminta maaf pada orang lain. Meskipun tidak nyaman, mampu mengesampingkan ego dan mengakui kesalahan sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak apa-apa mengakui kesalahan, itu tidak akan menjadikanmu orang yang buruk.

Artikel selengkapnya >>> Klik di sini


(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kosmetik RI Wajib Halal, Industri Siap?