Viral "Tepuk Sakinah" untuk para Calon Pengantin, Ini Penjelasannya

Linda Sari Hasibuan, CNBC Indonesia
Jumat, 26/09/2025 10:10 WIB
Foto: Ilustrasi "Tepuk Sakinah". (Instagram/kua_menteng)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan ini sedang ramai di media sosial fenomena "Tepuk Sakinah". Banyak warganet yang bertanya-tanya terkait maksud dan tujuannya tersebut.

"Tepuk Sakinah" merupakan bentuk inovasi dari Kementerian Agama (Kemenag). "Tepuk Sakinah" berisikan yel-yel unik yang dikenalkan dalam program Bimbingan Perkawinan (Bimwin) Kemenag.


Hal ini dinilai unik, menyenangkan, sekaligus sarat pesan moral. Bahkan disebut sebagai cara menyenangkan untuk belajar membangun rumah tangga.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al Asyhar, menjelaskan bahwa "Tepuk Sakinah" bukanlah sesuatu yang wajib dihafalkan oleh setiap calon pengantin. Menurutnya, hal itu hanya strategi untuk mencairkan suasana.

"Jadi tidak menjadi sebuah keharusan yang harus semuanya hafal, hanya strategi saja untuk dalam pelatihan-pelatihan dalam bimbingan keluarga sakinah," ujar Thobib di Jakarta, Kamis (25/9/2025).

Thobib menambahkan, "Tepuk Sakinah" ini berfungsi sebagai ice breaking dalam pelatihan Bimwin. la menegaskan, tujuan utamanya adalah agar calon pengantin memiliki pemahaman utuh terkait bagaimana membangun keluarga sakinah dengan menghafalkan pilar-pilar penting dalam pernikahan.

"Oh iya kalau itu ya (menekan angka perceraian), artinya kan bahwa keluarga itu memiliki pemahaman yang utuh terkait dengan bagaimana membangun keluarga Sakinah itu dengan menghafalkan pilar itu," tuturnya.

Makna di Balik Tepuk Sakinah
Dilansir dari laman Bimas Islam Kemenag, Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Ahmad Zayadi, menjelaskan bahwa "Tepuk Sakinah" dirancang untuk membantu calon pengantin menghafal lima pilar keluarga sakinah.

Kelima pilar itu meliputi:
Zawaj (berpasangan)
Mitsaqan Ghalizan (janji kokoh)
Mu'asyarah Bil Ma'ruf (saling cinta, hormat, menjaga, dan berbuat baik)
Musyawarah
Taradhin (saling ridha)

Menurut Zayadi, yel-yel ini tidak hanya mempermudah peserta mengingat nilai-nilai penting pernikahan, tetapi juga menjadi sarana rekreatif untuk menghangatkan suasana.

"Gerakan tepuk tangan yang disertakan bukan sekadar seremonial. Ia punya pesan: bagaimana pasangan bisa mencairkan suasana saat terjadi pertengkaran, sambil kembali mengingat esensi dari keluarga sakinah," jelasnya.

Dengan inovasi seperti ini, Kemenag ingin memberikan edukasi serius tentang pernikahan dalam bentuk yang lebih segar, ringan, dan mudah diingat. Hal ini juga menjadi salah satu upaya untuk menekan angka perceraian.

Lirik Tepuk Sakinah
Berikut lirik Tepuk Sakinah yang biasa diajarkan di KUA:

Berpasangan, berpasangan, berpasangan (tepuk 3 kali)
Janji kokoh, janji kokoh, janji kokoh (tepuk 3 kali)
Saling cinta, saling hormat, saling jaga, saling ridho
Musyawarah untuk sakinah
(ulangi dari awal)

Artikel selengkapnya >>> Klik di sini



(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kosmetik RI Wajib Halal, Industri Siap?


Related Articles