Terkuak Fakta Baru dari Misteri Kuburan Cleopatra yang Hilang
Jakarta, CNBC Indonesia - Arkeolog Kathleen Teresa Martínez telah menghabiskan lebih dari 20 tahun mencari makam Cleopatra. Temuan terbarunya menunjukkan sebuah situs bawah laut yang mengejutkan di lepas pantai Mediterania.
Ratusan koin bergambar Cleopatra VII, firaun Mesir yang merupakan kekasih Julius Caesar dan Mark Antony, telah ditemukan di Taposiris Magna, sebuah situs kuil dari Mesir kuno. Selain itu, tim yang sama baru-baru ini menemukan sebuah pelabuhan yang terendam di pesisir Mediterania Mesir. Mereka menyatakan bahwa kemungkinan makam Sang Ratu Mesir berada di bawah air di dekat pelabuhan tersebut.
Meskipun Martinez yakin Cleopatra dimakamkan di Taposiris Magna, arkeolog lain skeptis terhadap gagasan ini. Menurut Martinez, koin-koin tersebut ditemukan di dalam kuil yang didedikasikan untuk dewi Isis.
Tim Martinez menemukan ratusan koin yang jumlahnya lebih dari 200 keping di dalam halaman kuil, lebih dari 300 keping di pintu masuk, dan lebih banyak lagi di lokasi lain di dalam atau di dekat kuil. Menariknya, tim tersebut menemukan lebih dari 330 koin di dekat dinding kuil dalam sebuah parit suci yang tersembunyi.
Para peneliti yang menyelidiki pelabuhan tersebut telah menemukan sisa-sisa bejana tembikar serta jangkar batu dan logam. Pelabuhan ini digunakan sekitar masa Cleopatra.
"Sebagian besar koin terbuat dari perunggu. Meskipun penggalian, pembersihan, dan identifikasi koin-koin tersebut masih berlangsung, tampaknya banyak yang menggambarkan Cleopatra VII. Koin-koin yang ditemukan di pintu masuk dan halaman kuil dimaksudkan sebagai persembahan kepada dewi Isis, ujar Martinez kepada Live Science.
Makam Cleopatra yang hilang
Cleopatra memerintah Mesir sekitar tahun 51 hingga 30 SM. Selama beberapa waktu, ia menjadi penguasa bersama dengan Caesarion, anaknya dengan Julius Caesar. Setelah Caesar terbunuh pada tahun 44 SM, ia menjadi kekasih Mark Antony, seorang jenderal Romawi yang merupakan rekan penguasa Republik Romawi, dan memiliki tiga anak dengannya.
Antony dikalahkan dalam perang saudara melawan Oktavianus, penguasa Romawi lainnya yang kemudian menjadi kaisar pertama dan yang paling lama berkuasa di Roma. Setelah Oktavianus menang, Cleopatra VII bunuh diri.
Kendati makam Cleopatra VII tidak pernah ditemukan, Martinez mengatakan ada bukti bahwa firaun perempuan tersebut dimakamkan di Taposiris Magna. Ia mengajukan beberapa argumen untuk mendukung hal ini, termasuk bahwa Cleopatra merasakan hubungan dekat dengan Isis dan bahwa banyaknya koin Cleopatra VII menunjukkan makam tersebut memang ada di sana.
Selain itu, Martinez mengatakan terdapat puluhan pemakaman lain di situs tersebut yang berasal dari sekitar masa Cleopatra VII. Beberapa di antaranya termasuk mumi berlapis emas, yang menunjukkan bahwa Taposiris Magna digunakan untuk pemakaman elit pada masa Cleopatra. Banyak pakar lain yang tidak setuju dengan teori ini dan cenderung percaya bahwa Cleopatra dimakamkan di Alexandria.
Parit Suci
Tim Martinez memulai penggalian di Taposiris Magna pada tahun 2005 dan menemukan koin-koin Cleopatra VII pertama pada tahun 2006. Mereka terus melanjutkan penggalian sejak saat itu. Tahun lalu, mereka menemukan sebuah parit suci yang tampaknya tersembunyi di dekat dinding kuil.
Selain koin, banyak artefak lain juga telah ditemukan, termasuk patung dada yang menggambarkan seseorang yang mungkin adalah Cleopatra VII, sisa-sisa riasan wanita, model firaun yang tidak diketahui, dan sebuah cincin bergambar Hathor, beserta prasasti Yunani di belakangnya yang mengatakan keadilan Ra (dewa matahari) telah bangkit.
Martinez yakin koin dan artefak ini disembunyikan agar tidak dirampas oleh bangsa Romawi. "Ini bukti nyata bahwa Cleopatra dicintai dan mereka ingin melestarikan benda-benda (dari zamannya) dan tidak ingin bangsa Romawi mengambilnya.
(hsy/hsy)