Ini Perbedaan Benjolan Anus pada Penderita Kanker Kolorektal dan Wasir
Jakarta, CNBC Indonesia - Memiliki benjolan di anus atau dubur tentu menakutkan. Sebab, hal ini menimbulkan rasa ketidaknyamanan sekaligus kekhawatiran bagi penderitanya.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan, mulai dari yang ringan hingga berbahaya. Berbagai kasus benjolan di anus pun perlu diperhatikan agar bisa ditangani segera.
Spesialis Penyakit Dalam konsultan Gastroenterohepatolog, dr. Didik Indiarso, Sp.PD, KGEH mengatakan benjolan di anus bisa berupa wasir yang tidak berbahaya hingga kondisi yang lebih serius seperti abses atau kanker.
"Secara teoritis memang kita bisa membedakan. Terutama pada hemoroid atau wasir terkadang disertai pembengkakan besar yang membuat sulit bergerak. Benjolan ini bisa dirasakan pada kasus wasir eksternal," kata dr. Didik pada acara sosialisasi Deteksi Dini Kanker Kolorektal yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Lebih lanjut baik wasir maupun kanker kolorektal dapat menyebabkan perdarahan rektal. Hal ini mungkin terlihat ketika menyeka dengan tisu toilet atau dalam tinja setelah buang air besar.
Adapun hal yang sulit dibedakan adalah hemoroid internal dengan tumor. Pada hemoroid internal terdapat benjolan yang biasanya terasa lembut, dapat masuk kembali ke dalam anus, dan sering disertai rasa gatal serta darah segar saat BAB.
Sebaliknya, benjolan kanker usus kolorektal bisa lebih keras, disertai perubahan pola BAB yang kronis (lendir, feses menyempit, diare/sembelit). Pada kanker usus kolorektal terdapat benjolan yang menggantung pada bagian luar belakang anus.
Kebanyakan kasus benjolan di anus dapat pulih dengan pengobatan yang tepat. Jadi, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter begitu menemukan adanya benjolan di anus.
(miq/miq)