Pelayan Paris Adu Nampan, Lomba Unik Rayakan Budaya Kafe Prancis
Ratusan pelayan di ibu kota Prancis mengikuti perlombaan unik Waiters’ Race pada Minggu (21/9/2025). Mereka membawa nampan berisi kopi, air, dan croissant sejauh tiga kilometer dengan aturan ketat: hanya boleh memakai satu tangan, berjalan tanpa berlari, dan dilarang menumpahkan isinya. (REUTERS/Stephanie Lecocq)
Acara yang digelar untuk merayakan peran penting kafe dalam budaya Prancis itu menarik perhatian banyak penonton, termasuk turis asing. Kathleen McNamara, wisatawan asal Amerika Serikat, menyebut pelayan sebagai “inti dari Prancis” usai menyaksikan lomba bersama suaminya di pusat kota Paris. (REUTERS/Stephanie Lecocq)
Kontestan Victorine Derouet (25), yang baru sembilan bulan bekerja sebagai pelayan, mengaku mengikuti lomba sebagai tantangan pribadi. Sementara itu, Gibi Ndemane (27) berhasil keluar sebagai pemenang setelah melakukan latihan khusus untuk ajang ini. (REUTERS/Stephanie Lecocq)
Wakil Wali Kota Paris, Nicolas Bonnet-Oulaldj, menegaskan kafe dan restoran adalah “jiwa Paris di mata dunia.” Ia menambahkan, alasan itulah yang membuat Cafe Race dihidupkan kembali tahun lalu setelah sempat absen selama 12 tahun. (REUTERS/Stephanie Lecocq)
Rute perlombaan dimulai dari balai kota Paris, melewati Museum Seni Modern Pompidou di distrik bersejarah Marais, hingga menyusuri tepian Sungai Seine. Sorak-sorai warga di sepanjang jalan menambah meriah ajang yang sekaligus meneguhkan citra kafe sebagai simbol gaya hidup Paris. (REUTERS/Stephanie Lecocq)
