Muka Cerminan Harta, Studi Ungkap Beda Wajah Orang Kaya dan Miskin
Jakarta, CNBC Indonesia - Penampilan wajah rupanya dapat menjadi indikator kondisi ekonomi seseorang. Hal ini terungkap dari riset yang dilakukan ilmuwan dari Universitas Toronto.
Dalam penelitian tersebut, para ahli menemukan bahwa status finansial dapat terbaca dari ekspresi wajah, bahkan ketika wajah itu tampak netral.
Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology, dengan melibatkan 160 foto hitam putih pria dan wanita yang berpose tanpa ekspresi dan tanpa aksesori.
Separuh dari subjek penelitian berasal dari kalangan kaya, sementara sisanya dari kelompok pekerja.
Lalu, partisipan lain diminta menebak kelas sosial masing-masing wajah. Hasilnya mengejutkan yaitu sekitar 68% tebakan mereka benar, meski mereka sendiri tidak bisa menjelaskan alasannya.
"Ketika ditanya bagaimana caranya, mereka tidak tahu. Mereka tidak menyadari bagaimana bisa menebaknya dengan benar," kata peneliti R-Thora Bjorsdottir, dikutip dari CNBC Make It, Minggu (21/9/2025).
Untuk mendalami temuan ini, para peneliti memperbesar fitur wajah seperti mata dan mulut. Hasilnya tetap konsisten. Ciri-ciri emosional yang terekam permanen dalam wajah ternyata membantu orang menebak status sosial seseorang, bahkan dari foto diam.
Orang dengan latar belakang finansial lebih baik cenderung memiliki ekspresi wajah yang terlihat lebih bahagia dan tenang. Sebaliknya, mereka yang berasal dari ekonomi lemah menunjukkan raut yang lebih tegang dan tertekan, meskipun dalam kondisi diam sekalipun.
"Studi ini menunjukkan bahwa perbedaan kekayaan dapat tecermin pada wajah seseorang," jelas Bjorsdottir.
Namun peneliti lain, Nicholas O. Rule, mengingatkan bahwa persepsi berbasis wajah ini bisa berbahaya. Jika masyarakat terus menilai seseorang hanya dari raut mukanya, ini bisa memperkuat stereotip dan memperparah ketimpangan.
"Ini bisa jadi bagian dari siklus kemiskinan. Perlakuan berbeda terhadap orang yang dianggap 'berwajah kaya' bisa menciptakan ketidaksetaraan yang makin sulit diputus," ujar Rule.
Perlu dicatat, meski studi ini mengungkap temuan yang bisa menambah pengetahuan, tetapi jangan pernah menilai dan memperlakukan orang hanya tergantung wajah mereka.
(luc/luc)