Taiwan Larang Penjualan Indomie Soto Banjar, Ada Temuan Pestisida
Jakarta, CNBC Indonesia - Taiwan menarik seluruh produk Indomie Soto Banjar Limau Kulit dari pasaran menyusul temuan residu pestisida etilen oksida yang melampaui batas standar aman menurut otoritas setempat.
Centre for Food Safety (CFS) Taiwan mengimbau masyarakat untuk berhenti mengonsumsinya.
Terkait temuan ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengaku masih mendalami kemungkinan cemaran zat kimia serupa di produk Indomie yang diimpor ke Taiwan.
"Itu sudah masuk atensi kami, dan sedang berkoordinasi dengan otoritas pangan di Taiwan, laporannya nanti berprogress ya," beber Kepala BPOM RI Taruna Ikrar, seperti dikutio dari detikcom, Jumat (12/10/2025).
Sebelumnya diberitakan, temuan dugaan cemaran pada Indomie diumumkan dalam situs resmi otoritas keamanan pangan Taiwan.
"Produk yang berasal dari Indonesia ditemukan mengandung residu pestisida, etilen oksida, pada tingkat yang tidak memenuhi standar Taiwan."
Produk tersebut memiliki batas kedaluwarsa 19 Maret 2026.
CFS juga tengah menyelidiki apakah produk yang terdampak sudah diimpor ke Hong Kong dan menghubungi otoritas terkait untuk informasi lebih lanjut.
"Pembelian produk melalui pembelian daring atau perjalanan internasional tidak dapat dikecualikan. Konsumen harus membuang produk dan tidak mengonsumsinya," imbau CFS.
Apa itu etilen oksida?
Etilen oksida merupakan salah satu gas yang mudah terbakar dan memiliki aroma sedikit manis. Umumnya, zat yang masuk golongan Bahan Bahaya Beracun (B3) ini digunakan sebagai bahan dasar pembuatan antibeku, detergen, tekstil, hingga pelarut.
Dalam jumlah yang kecil, etilen oksida digunakan sebagai pestisida. Zat kimia tersebut juga bisa dipakai untuk sterilisasi.
(hsy/hsy)