10 Negara Penyumbang Sampah Laut Terbesar di Dunia, Indonesia Termasuk

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
Selasa, 09/09/2025 07:50 WIB
Foto: Tangaroa Blue/Handout via REUTERS

Jakarta, CNBC Indonesia - Sampah plastik kini menjadi salah satu isu lingkungan paling serius di dunia. Setiap tahun, jutaan ton plastik masuk ke laut dan berdampak pada ekosistem, kehidupan laut, serta komunitas pesisir.

Data terbaru dari Global Plastic Hub yang divisualisasikan oleh Visual Capitalist menunjukkan, hanya lima negara yang menyumbang mayoritas sampah plastik yang terbuang ke laut dan akhirnya terdampar di pantai negara lain.

China menempati posisi teratas dengan lebih dari 2,6 juta ton sampah plastik yang berakhir di pantai negara lain. Disusul Filipina dengan 1,7 juta ton, lalu India sebesar 966 ribu ton.


Pertumbuhan ekonomi pesat, urbanisasi, serta sistem pengelolaan sampah yang kurang memadai menjadi faktor utama tingginya angka kebocoran sampah plastik di Asia. Dari daftar 10 besar, tujuh negara berasal dari Asia. Ini menegaskan peran sentral kawasan ini dalam krisis sampah plastik global.

Daftar 10 Negara Penyumbang Sampah Plastik Laut Terbesar (2010-2019):

  1. China - 2.683.631 ton
  2. Filipina - 1.695.260 ton
  3. India - 966.447 ton
  4. Brasil - 639.665 ton
  5. Indonesia - 599.020 ton
  6. Nigeria - 496.841 ton
  7. Vietnam - 484.457 ton
  8. Turki - 354.441 ton
  9. Thailand - 338.685 ton
  10. Malaysia - 332.756 ton

Sampah plastik tidak hanya mencemari daerah asalnya. Arus laut, angin, pasang surut, dan waktu membuat sampah bisa berpindah ribuan kilometer.

Contoh paling nyata adalah Great Pacific Garbage Patch atau zona pusaran sampah raksasa di Samudra Pasifik antara California dan Hawaii yang menampung plastik dari Asia, Amerika Utara, hingga Amerika Selatan. Luasnya mencapai 1,6 juta km², dua kali lipat wilayah Texas.

Menurut OECD, biaya ekonomi akibat polusi plastik laut mencapai US$6-19 miliar per tahun atau setara dengan sekitar Rp93 triliun - Rp294,5 triliun.. Biaya itu mencakup kerusakan ekosistem, pariwisata, hingga sektor perikanan.

Sementara itu, upaya mencegah kebocoran sampah plastik berbasis darat di 38 negara anggota OECD serta 10 negara penghasil sampah plastik terbesar di Asia dan Afrika diperkirakan membutuhkan lebih dari US$86 miliar atau sekitar Rp1.333 triliun.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Kosmetik Tumbuh Pesat, Uji Keamanan Produk Disorot