
Selandia Baru Izinkan Investor Asing Beli Properti, Ini Syaratnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini, pemerintahan Selandia Baru mengumumkan akan mengizinkan investor asing kaya atau pemilik golden visa untuk membeli atau membangun rumah di negara tersebut. Hanya saja mereka harus membeli dengan nilai yang tinggi atau minimal NZ$ 5 juta atau sekitar Rp 48 miliar.
Melansir ABC News, kebijakan ini diumumkan Perdana Menteri Christopher Luxon pada Senin (1/9). Adapun aturan baru tersebut merupakan kelanjutan dari langkah pemerintah pada April lalu yang melonggarkan syarat visa investor asing.
Langkah ini diambil untuk membatalkan larangan yang diberlakukan pada tahun 2018 oleh pemerintah sebelumnya untuk mendinginkan pasar perumahan yang meroket akibat spekulasi properti.
Luxon menjelaskan, kebijakan ini bertujuan untuk menyeimbangkan dua kepentingan yakni mencegah keterbukaan penuh terhadap kepemilikan asing sekaligus menarik investor agar memiliki keterikatan lebih erat dengan Selandia Baru dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Meski begitu, perubahan ini hanya akan berlaku untuk sejumlah warga negara asing yang kaya saja dengan rumah yang terbatas.
Pemilik golden visa bisa tinggal di NZ dengan berinvestasi minimal NZ$5 juta selama tiga tahun, atau NZ$10 juta selama lima tahun jika uang tersebut disimpan dalam investasi yang kurang berisiko.
Beberapa pemegang golden visa sebelumnya tidak memenuhi syarat untuk membeli properti karena mereka tidak tinggal di Selandia Baru setidaknya selama enam bulan dalam setahun. Persyaratan tersebut kini akan dihapuskan.
Para penentang Luxon mengecam pembalikan kebijakan tersebut pada hari Senin, dengan mengatakan bahwa kebijakan tersebut berfokus pada menarik orang asing kaya, alih-alih menyelesaikan masalah domestik.
"Banyak warga Selandia Baru sudah kesulitan membeli rumah, dan dia justru memperburuknya. Tunawisma meningkat, pengangguran meningkat, dan orang-orang tidak mampu membeli kebutuhan pokok di supermarket," kata juru bicara perumahan oposisi dari Partai Buruh, Kieran McAnulty.
Pemerintah berharap pembalikan larangan bagi sebagian orang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menarik orang asing kaya ke negara tersebut selama masa resesi.
"Kita adalah tempat berlindung yang aman di dunia yang sangat fluktuatif dan tidak pasti. Para investor tersebut akan menciptakan lapangan kerja," ujar Luxon kepada wartawan di Auckland.
Luxon membantah langkah tersebut akan mendongkrak harga rumah yang telah turun dari puncaknya di tahun 2022. Ia mengatakan pengajuan visa residensi yang memungkinkan pembelian rumah sejauh ini dapat menghasilkan investasi hingga NZ$1,8 miliar.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dulu Miskin, Ini 5 Rahasia Singapura Jadi Negara Kaya
