
7 Manfaat Konsumsi Air Jahe, Bisa Turunkan Kolesterol Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Jahe telah lama dikenal sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai penyakit. Selain untuk bumbu masak, jahe juga biasa dijadikan air rebusan untuk mengurangi keluhan kesehatan.
Adapun kandungan utama jahe meliputi senyawa bioaktif seperti gingerol, shogaol, dan paradol, yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi kuat, serta memberikan rasa pedas pada jahe.
Berikut beberapa manfaat kesehatan dari jahe dilansir Medical News Today:
1. Mengobati nyeri
Air jahe dapat membantu mengurangi beberapa jenis nyeri. Dalam sebuah studi yang melibatkan 60 orang dewasa dengan nyeri migrain, para peneliti menemukan bahwa penggunaan jahe sebagai terapi tambahan lebih baik daripada hanya mengonsumsi obat pereda nyeri.
2. Atasi mual
Orang-orang telah lama menggunakan jahe sebagai pengobatan herbal untuk mual. Dalam sebuah tinjauan yang dilakukan pada tahun 2015, para peneliti mengamati sembilan studi yang melibatkan orang-orang yang menggunakan jahe untuk mengatasi mual pascaoperasi, efek samping kemoterapi, mual akibat virus, dan mual di pagi hari.
Studi-studi tersebut, meskipun tidak selalu terbukti secara klinis, semuanya menunjukkan bahwa jahe dapat mengurangi mual dan muntah.
3. Kurangi kadar kolesterol tinggi
Satu studi yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa jahe dapat menurunkan kadar kolesterol. Tikus-tikus tersebut mengonsumsi makanan tinggi kolesterol, yang meningkatkan kolesterol total, trigliserida, dan lipoprotein densitas rendah mereka.
Para peneliti kemudian menemukan bahwa pemberian suplemen jahe kepada tikus juga dapat mencegah kolesterol tinggi dalam aliran darah.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah jahe memiliki efek yang sama terhadap kadar kolesterol pada manusia.
4. Kontrol gula darah
Air jahe dapat membantu mengontrol kadar gula darah puasa pada penderita diabetes tipe 2.
Dalam sebuah studi selama 12 minggu, para peneliti membagi 41 orang dengan diabetes tipe 2 menjadi dua kelompok. Satu kelompok mengonsumsi 2 gram suplemen bubuk jahe setiap hari, sementara kelompok kedua menerima obat plasebo. Orang-orang yang mengonsumsi jahe mengalami penurunan gula darah puasa yang signifikan.
5. Penurunan berat badan
Dalam studi lain, para peneliti membagi 10 pria menjadi dua kelompok. Satu kelompok minum air jahe hangat setelah sarapan. Kelompok lainnya tidak. Pria yang minum air jahe melaporkan rasa kenyang yang lebih besar.
Meskipun penelitiannya kecil, dan diperlukan penelitian tambahan, penelitian ini menunjukkan bahwa air jahe mungkin memiliki peran dalam manajemen berat badan.
6. Risiko dan efek samping
Minum air jahe tampaknya aman bagi kebanyakan orang. Namun, ada beberapa situasi di mana sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Menurut Pusat Kesehatan Komplementer dan Integratif Nasional, terdapat beberapa kekhawatiran bahwa jahe dapat mengganggu pengobatan pengencer darah. Meskipun penelitian belum meyakinkan, orang yang mengonsumsi pengencer darah sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum minum air jahe.
Efek samping
Orang yang minum air jahe secara berlebihan mungkin mengalami efek samping ringan, termasuk, gas, sakit perut, diare dan mulas.
Satu studi, yang menggunakan data dari 1.020 wanita, meninjau keamanan jahe selama kehamilan.
Para peneliti menemukan bahwa penggunaan jahe selama kehamilan untuk mengatasi mual dan muntah tidak meningkatkan risiko
kelahiran prematur, malformasi lahir, skor Apgar (Penampilan, Denyut Nadi, Seringai, Aktivitas, dan Pernapasan pada bayi baru lahir) yang rendah.
Namun, meskipun belum ada penelitian yang menyimpulkan bahwa jahe berbahaya selama kehamilan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi air jahe saat hamil.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Orang Tak Sadar, Ternyata 6 Orang Ini Tak Baik Minum Air Jahe
