Siloam Galang Dana via Pameran Seni, Perkuat Skrining Kanker Payudara
Jakarta, CNBC Indonesia - Kanker payudara masih menjadi momok besar bagi perempuan Indonesia. Direktur Utama PT Siloam International Hospitals Tbk. David Utama menegaskan tantangan utama bukan hanya tingginya prevalensi penyakit ini, tetapi juga rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini.
"Dari setiap pemeriksaan yang kami lakukan, hampir 1% terdeteksi kanker payudara. Angka ini cukup tinggi. Masalahnya, kebanyakan baru terdeteksi saat stadium lanjut, sehingga sulit diobati, padahal jika dideteksi dini, tingkat kesembuhannya sangat tinggi," ujar David dalam pembukaan acara pameran lelang lukisan "Langkah Merdeka" di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
David juga berbicara dari pengalaman pribadinya. Ia mengaku kehilangan sang ibu pada 2010 akibat kanker payudara.
"Padahal saya waktu itu sudah bekerja di bidang kesehatan, tapi tidak benar-benar paham pentingnya deteksi dini. Orang berpendidikan saja bisa terlambat mengerti, apalagi masyarakat luas," katanya.
Sejak tahun 2023, Siloam menjalankan program Selangkah (Semangat Lawan Kanker) yang fokus pada edukasi dan skrining kanker payudara. Hingga kini, lebih dari 40 ribu perempuan telah mendapatkan pemeriksaan gratis melalui mammografi maupun USG.
Target jangka menengahnya adalah menjangkau 50 ribu perempuan di seluruh Indonesia. Kendati begitu, menurut David, tantangan tidak hanya pada pembiayaan, melainkan juga pada mentalitas masyarakat.
"Banyak yang takut periksa. Mereka berpikir lebih baik tidak tahu. Padahal kalau sudah stadium lanjut, pengobatan jauh lebih berat. Edukasi jadi kunci untuk membangun keberanian perempuan," jelasnya.
Ia menuturkan, untuk sekali kegiatan skrining, rumah sakit harus menurunkan tim lengkap seperti dokter, radiolog, hingga alat kesehatan yang tidak murah. Bahkan, meyakinkan komunitas agar mau ikut skrining saja bisa memakan waktu berbulan-bulan.
"Jadi bukan sekadar gratis, tapi butuh tenaga, biaya, dan dukungan banyak pihak," tegasnya.
Gelar Lelang Lukisan
Untuk memperluas jangkauan, Siloam menggandeng para seniman lewat pameran "Langkah Merdeka" yang digelar 26-28 Agustus 2025 di Global Auction, Jakarta. Sebanyak 41 lukisan karya 26 pelukis dilelang, melambangkan 41 rumah sakit Siloam di seluruh Indonesia. Seluruh hasil lelang akan digunakan untuk mendanai skrining kanker payudara.
"Kami ingin memerdekakan perempuan dari kanker payudara. Terima kasih kepada para pelukis hebat yang karyanya dipadukan dengan misi kesehatan. Target lelang Rp300 juta, semua keuntungan akan dikembalikan untuk program skrining," kata David.
Salah satu pelukis, Amelia, menuangkan refleksi personal lewat karya realisme yang menampilkan sosok perempuan Indonesia dengan bekas luka vasektomi. Ia bercerita, inspirasi datang setelah bertemu langsung dengan penyintas kanker payudara.
"Saya merasa terhormat bisa ikut serta. Lukisan ini bukan hanya karya seni, tapi juga harapan bagi para penyintas," ungkapnya.
David menilai perpaduan seni dan kesehatan memberi makna baru dalam kampanye publik.
"Saya seumur hidup belum pernah ikut lelang seni. Tapi kali ini berbeda, karena seniman-seniman dengan hati yang besar ikut mendukung perjuangan melawan kanker," ucapnya.
Menurut data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN), kasus kanker payudara di Indonesia mencapai lebih dari 65 ribu per tahun, menjadikannya jenis kanker dengan insiden tertinggi. Tingkat kematian pun tinggi karena sebagian besar pasien baru terdiagnosis ketika penyakit sudah memasuki stadium lanjut.
Di momen peringatan 80 tahun kemerdekaan RI, David berharap pesan "Langkah Merdeka" semakin menggaung.
"Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah saat perempuan bisa terbebas dari kanker payudara. Ini perjuangan panjang, tapi setiap langkah, sekecil apa pun, bisa menyelamatkan nyawa," jelasnya.
(miq/miq)