
5 Alasan Orang Miskin dan Kelas Menengah Susah Naik Level

Jakarta, CNBC Indonesia - Di era ekonomi sulit saat ini, Anda mungkin sering mendengar ungkapan "orang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin." Fenomena ini memang kerap kali menjadi kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.
Bukan hanya masyarakat golongan miskin, kelas menengah juga sulit untuk naik kelas atau menjadi kaya.
Pertanyaannya, mengapa naik level jauh lebih sulit daripada yang dialami para oligarki dan orang kaya lainnya sebelumnya? Berikut lima faktor yang dapat menghalangi seseorang untuk naik level dalam finansialnya melansir Yahoo! Finance.
1. Hambatan terhadap layanan keuangan
Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa setiap orang memiliki akses yang sama terhadap layanan perbankan dan keuangan. Faktanya di lapangan, ada banyak hambatan sosial dan ekonomi yang menghalangi orang untuk menggunakan layanan ini.
Banyak orang yang hidup dalam kemiskinan tidak memiliki sumber daya atau waktu untuk membuka rekening bank atau melakukan verifikasi identitas yang tepat. Kondisi ini mengakibatkan hambatan literasi keuangan yang dapat membantu mereka keluar dari siklus utang.
2. Pola pikir usang tentang uang
Uang bisa menjadi sumber emosi yang mendalam bagi banyak orang. Baik seseorang yang berada dalam kemiskinan maupun yang terjebak di kelas menengah, mereka berpotensi bergulat dengan narasi usang tentang uang yang tidak bisa begitu saja diperbaiki dengan strategi keuangan yang cepat. Pola pikir yang Anda miliki tentang uang dapat menghalangi Anda untuk keluar dari zona nyaman dalam hal menabung dan berinvestasi.
Mengubah pola pikir lama ini artinya meninggalkan hal-hal yang familiar, yang dapat memicu rasa malu dan bersalah yang sulit diatasi.
3. Masalah sistemik
Ketika berbicara tentang kekayaan, penting untuk menyadari bahwa ada yang namanya kesenjangan sistemik, mulai dari pendidikan hingga kesempatan kerja, perumahan, dan layanan keuangan, dapat menghambat kemajuan ekonomi seseorang.
Hambatan besar yang diciptakan oleh ketimpangan tidak hanya bersifat pribadi atau finansial, tetapi juga tertanam kuat dalam struktur masyarakat. Misalnya, diskriminasi sistemik dalam pendidikan, ketenagakerjaan, perumahan, dan bahkan layanan keuangan menciptakan kondisi yang tidak setara, sehingga Anda tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk menempuh jalur keuangan tertentu.
4. Kesenjangan kekayaan
Salah satu masalah sistemik yang dapat membuat sebagian orang tetap miskin atau mencegah mereka naik ke kelas menengah adalah kesenjangan kekayaan keluarga. Sederhananya, lebih mudah untuk mencapai garis finish di titik 10 dengan cepat jika Anda lahir di titik ketiga.
Salah satu faktor yang paling diabaikan dalam kesenjangan ini adalah kekayaan dan privilese keluarga.
Memiliki kekayaan turun-temurun bisa terasa seperti mengendarai sepeda motor dalam lomba maraton. Sementara orang lain berjalan kaki, Anda mendapatkan akses yang lebih cepat ke jaringan, modal, dan jaring pengaman yang memungkinkan Anda mengambil risiko dan melakukan investasi yang tidak mampu dilakukan orang lain.
Di sisi lain, jika Anda berada dalam kelompok berpenghasilan rendah, Anda akan sering menghadapi ketidakstabilan keuangan, yang membatasi peluang Anda untuk mengambil risiko dalam strategi investasi Anda.
5. Upah stagnan dan biaya yang meningkat
Ada faktor-faktor lain yang sepenuhnya di luar kendali yang dapat menghalangi Anda naik kelas secara finansial, contohnya biaya hidup yang makin tinggi sementara penghasilan stagnan.
Ketidakseimbangan ini membuat banyak orang hampir mustahil untuk menabung, berinvestasi, atau merasa memiliki kesempatan untuk mendapatkan uang dari orang kaya.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 7 Pembelian Kelas Menengah yang Tak Pernah Dilakukan Orang Kaya
