
Raline Shah Bagikan Tips Atur Keuangan, Ternyata Belanja Bikin Stres
Menurut aktris pemeran film 5 cm dan Supernova itu, kebijaksanaan dalam pengeluaran uang itu datang dari ketenangan jiwa.

Raline Shah membagikan konsep bijaksana dalam mengelola keuangan. Menurut aktris pemeran film 5 cm dan Supernova itu, kebijaksanaan dalam pengeluaran uang itu datang dari ketenangan jiwa. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

“Jadi bukan dari luar, tapi sebenarnya dari bagaimana sistem tubuh kita bisa merasa tenang dan cukup tanpa dengan kebutuhan primer kita sudah terpenuhi,” ungkap Raline dalam Educational Class LPS Financial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan, Kamis (21/8). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Aktris skaligus Staf Khusus Komdigi, Raline Shah menyampaikan pemaparan saat kelas edukasi dalam acara LPS FInancial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan, Sumatera Utara, Kamis (21/8/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Raline yang juga merupakan Staf Komdigi menguraikan bahwa kebutuhan terbagi menjadi tiga jenis. Antara lain, primer yang mencakup sandang, pangan, papan. Selanjutnya, kebutuhan sekunder berupa handphone, sarana komunikasi, dan transportasi. Terakhir, tersier yang mencakup hal-hal mewah atau heboh yang tidak dibutuhkan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Kita harus bisa mengklasifikasikan ketiga jenis kebutuhan tersebut. Dengan begitu, Raline yakin kita dapat meregulasi perasaan senang dalam tubuh kita agar merasa cukup. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

“Jadi sebelum spending, biasanya aku selalu merasa shopping itu bikin aku agak stress. Soalnya kayak, oke aku selalu mikir, ‘ini kebutuhan apa sih? Ini kebutuhan tersier, kebutuhan sekunder, yang pertama udah terpenuhi nggak?’ Jadi kita harus bisa mengkotakkan itu,” pungkas Raline. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Persoalannya, kerap kali kita ingin memenuhi kebutuhan tersier karena gengsi. Namun, Raline mengatakan bahwa manusia bahwasannya bisa menggunakan logika dan tidak kompulsif. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

“Compulsive itu adalah perasaan yang kayak harus sekarang semuanya, harus diselesaikan, supaya kita bisa puas. Tapi puas itu artinya apa? Dan risiko puas itu apa?” kata Raline. Ia melanjutkan, kita harus mencari ukuran nilai dari diri sendiri yang membuat kita bahagia. Dengan demikian, kita tidak perlu merasa fear of missing out (FOMO) ketika melihat gaya hidup orang lain. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)