Wamenaker Diciduk KPK, Pantas Ranking Korupsi Indonesia Masih Buruk
Dafar Isi
- 10. Myanmar - Skor 16/100, peringkat 168 dari 180
- 9. Kamboja - Skor 21/100, peringkat 158
- 8. Thailand - Skor 34/100, peringkat 107
- 7. Laos - Skor 33/100, peringkat 114
- 6. Filipina - Skor 33/100, peringkat 114
- 5. Indonesia - Skor 37/100, peringkat 99
- 4. Vietnam - Skor 40/100, peringkat 88
- 3. Malaysia - Skor 50/100, peringkat 57
- 2. Brunei - Tidak tercantum dalam CPI 2024
- 1. Singapura - Skor 84/100, peringkat 3
Jakarta, CNBC Indonesia - Korupsi masih menjadi salah satu persoalan serius yang menghambat kemajuan negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Terbaru, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) terciduk dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Faktanya, korupsi tidak hanya memperlambat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga merusak institusi negara dan memperparah ketimpangan sosial.
Untuk melihat tingkat korupsi di satu negara, Transparency International merilis Corruption Perceptions Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi untuk tahun 2024. Indeks ini menilai tingkat korupsi di sektor publik dari 180 negara dengan skala 0 hingga 100, di mana skor 0 mencerminkan korupsi yang sangat parah, sedangkan 100 menandakan kondisi yang sangat bersih.
Berikut adalah daftar 10 negara di kawasan Asia Tenggara dari yang paling korup hingga paling bersih:
10. Myanmar - Skor 16/100, peringkat 168 dari 180
Sejak kudeta militer pada 2021, kondisi politik Myanmar yang tidak stabil memperparah praktik korupsi, terutama karena minimnya transparansi dan akuntabilitas. Myanmar pun dinilai menjadi negara dengan tingkat korupsi tertinggi di Asia Tenggara.
9. Kamboja - Skor 21/100, peringkat 158
Korupsi masih merajalela di berbagai sektor, terutama dalam sistem hukum dan birokrasi pemerintahan di negara ini sehingga menjadikan negara ini terkorup kedua di Asia Tenggara.
8. Thailand - Skor 34/100, peringkat 107
Upaya pemberantasan korupsi di Thailand belum menunjukkan kemajuan signifikan. Praktik suap dan nepotisme masih menjadi hambatan besar dan tantangan dalam sektor public dan swasta.
7. Laos - Skor 33/100, peringkat 114
Kurangnya transparansi dalam birokrasi dan tata kelola pemerintahan membuat Laos terus bergulat dengan persoalan korupsi.
6. Filipina - Skor 33/100, peringkat 114
Reformasi memang terus dilakukan di negara ini. Kendati begitu korupsi tetap menjadi tantangan besar, terutama dalam lembaga penegak hukum dan sistem pemerintahan.
5. Indonesia - Skor 37/100, peringkat 99
Skor Indonesia mengalami penurunan dalam CPI 2024. Ini menandakan lemahnya penegakan hukum dan masih maraknya kasus korupsi, termasuk yang melibatkan pejabat tinggi.
4. Vietnam - Skor 40/100, peringkat 88
Meski pemerintah telah menjalankan sejumlah reformasi anti-korupsi, praktik suap dan penyalahgunaan kekuasaan masih terjadi dan jadi isu utama.
3. Malaysia - Skor 50/100, peringkat 57
Malaysia menunjukkan perbaikan skor CPI, meski tetap perlu meningkatkan transparansi serta akuntabilitas dalam administrasi pada sektor publik.
2. Brunei - Tidak tercantum dalam CPI 2024
Laporan CPI 2024 tidak mencantumkan skor Brunei. Namun, negara ini umumnya dianggap memiliki tingkat korupsi yang lebih rendah dibandingkan banyak negara ASEAN lainnya.
1. Singapura - Skor 84/100, peringkat 3
Singapura menempati posisi teratas di kawasan dan menjadi salah satu negara dengan tata kelola pemerintahan terbersih di dunia.
(hsy/hsy)