Studi Temukan Waktu Terbaik Minum Kopi Agar Tak Mati Muda

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
21 August 2025 10:10
Ilustrasi
Foto: Priscilla Du Preez via Unsplash

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak hanya untuk energi, mengonsumsi kopi ternyata juga bisa membuat Anda terhindar dari penyakit jantung yang mematikan. Namun, efek kopi terhadap penurunan risiko ini bergantung pada waktu meminumnya.

Menurut studi terbaru yang dipublikasikan di European Heart Journal, minum kopi di pagi hari dapat membantu menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung.

Meski studi ini belum sepenuhnya menjelaskan alasan di balik manfaat tersebut, salah satu dugaan adalah bahwa minum kopi di sore atau malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian atau jam biologis tubuh.

"Ini adalah studi pertama yang mengevaluasi pola waktu konsumsi kopi dan dampaknya terhadap kesehatan," kata peneliti utama sekaligus Direktur Pusat Penelitian Obesitas di Tulane University, New Orleans, Dr. Lu Qi seperti dikutip dari CNN International, Kamis (5/6/2025).

Dalam penelitian ini, para peneliti membandingkan dua pola konsumsi kopi, yakni hanya di pagi hari dan sepanjang hari.

Hasilnya, dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi sama sekali, mereka yang hanya minum kopi di pagi hari memiliki risiko kematian dini akibat berbagai penyebab 16% lebih rendah. Sementara itu, risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular tercatat 31% lebih rendah.

Sebaliknya, mereka yang minum kopi sepanjang hari tidak menunjukkan penurunan risiko serupa.

Temuan ini tetap konsisten meskipun para peneliti telah memperhitungkan berbagai faktor lain seperti pola tidur, usia, jenis kelamin, ras, etnis, pendapatan, tingkat pendidikan, aktivitas fisik, kualitas diet, serta kondisi kesehatan seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.

Selain itu, baik kopi berkafein maupun tanpa kafein tetap memberikan manfaat serupa bagi peminum di pagi hari.

Namun, penting diingat bahwa penelitian ini bersifat observasional. Artinya, studi ini belum dapat sepenuhnya membuktikan hubungan sebab-akibat.

"Penelitian ini bersifat observasional, bukan eksperimen yang merupakan standar emas," kata ahli gizi terdaftar sekaligus juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, yang tidak terlibat dalam studi ini, Vanessa King, melalui email.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Studi Ungkap Waktu Minum Kopi yang Bisa Cegah Mati Muda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular