Prabowo Sebut Angka Pengangguran Terendah Sejak 1998, Benarkah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Prabowo Subianto menyebut tingkat pengangguran nasional berhasil ditekan hingga ke titik terendah sejak krisis moneter 1998. Ini disampaikan saat menyampaikan Pidato Pengantar Keterangan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 di Sidang Bersama DPR, MPR, dan DPD, Jumat (15/8/2025).
"Alhamdulillah, hari ini tingkat pengangguran nasional berhasil turun ke level terendah sejak krisis 1998," ujarnya.
Di bidang kesehatan, Presiden menegaskan komitmen membangun sistem yang adil dan merata. Program cek kesehatan gratis misalnya, telah dimanfaatkan lebih dari 18 juta warga. Pemerintah, kata Presiden, juga sedang meningkatkan kelas 66 rumah sakit di 66 kabupaten dan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur sebagai pusat medis bertaraf internasional, sehingga masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri.
"Pemerintah akan menambah 25 program studi kedokteran umum dan kedokteran gigi, serta meningkatkan kuota mahasiswa kedokteran penerima beasiswa," kata Prabowo.
Prabowo juga memaparkan langkah untuk mengatasi perputaran uang yang terkonsentrasi di ibu kota dan kota besar melalui pendirian Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) guna memperkuat ekonomi desa dan menciptakan jutaan lapangan kerja. Kopdes di tingkat kelurahan, kata Prabowo juga akan membantu meringankan beban hidup masyarakat dengan menjual beras murah, minyak goreng murah, LPG bersubsidi, pupuk bersubsidi sesuai harga jual, serta memastikan rakyat memiliki akses terhadap protein seperti ikan dan daging dengan harga terjangkau.
Prabowo menegaskan, kebijakan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi nasional.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2025 sebesar 4,76 persen, turun 0,06 persen poin dibanding Februari 2024.
Rata-rata upah buruh dari Februari 2024 ke Februari 2025 tumbuh 1,78 persen dari 3,04 juta rupiah menjadi 3,09 juta rupiah.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Banyak Orang Nganggur, Pameran Bursa Kerja Diserbu Warga
