Trump Sukses Akhiri Perang 2 Negara Musuh Bebuyutan Ini

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
09 August 2025 12:00
Presiden AS Donald Trump memegang tangan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan saat berjabat tangan dalam acara penandatanganan trilateral di Gedung Putih, Washington, D.C., 8 Agustus 2025. REUTERS/Kevin Lamarque
Foto: Presiden AS Donald Trump memegang tangan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan saat berjabat tangan dalam acara penandatanganan trilateral di Gedung Putih, Washington, D.C., 8 Agustus 2025. REUTERS/Kevin Lamarque

Jakarta, CNBC Indonesia - Azerbaijan dan Armenia menandatangani kesepakatan perdamaian di hadapan Presiden Donald Trump pada Jumat (8/8/2025), mengakhiri konflik yang telah berlangsung puluhan tahun.

Trump berdiri di tengah saat Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan berada di sisi kanan dan kirinya. Ketika keduanya mengulurkan tangan di depan Trump untuk berjabat tangan, pemimpin AS itu kemudian meraih dan menggenggam tangan mereka.

Perjanjian tersebut mencakup pembukaan kembali jalur transportasi utama yang akan diberi nama Trump Route for International Peace and Prosperity.

Jalur ini menghubungkan Azerbaijan dengan wilayah otonom Nakhchivan yang terpisah oleh wilayah Armenia, sekaligus memberikan akses langsung menuju Turki dan Eropa.

Trump menyebut penamaan rute tersebut sebagai "kehormatan besar" meski tidak pernah memintanya. Gedung Putih mengungkap, usulan nama datang dari pihak Armenia.

"Selama 35 tahun mereka berperang, dan sekarang mereka berteman, dan akan berteman untuk waktu yang lama," kata Trump, dikutip dari APNews, Sabtu (9/8/2025).

Kesepakatan keduanya negara bekas republik Soviet itu menjadi pukulan geopolitik bagi Rusia. Selama hampir empat dekade konflik, Moskow berperan sebagai mediator untuk memperluas pengaruhnya di kawasan strategis Kaukasus Selatan, namun pengaruh itu merosot cepat sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Menurut pejabat senior pemerintahan AS, kesepakatan yang dimediasi Trump ini memungkinkan Washington memberikan pengaruhnya di kawasan ketika Moskow mundur.

Pemerintahan Trump mulai intens terlibat dengan Armenia dan Azerbaijan awal tahun ini, ketika utusan diplomatik utama Trump, Steve Witkoff, bertemu Aliyev di Baku dan membahas apa yang disebut sebagai "reset regional."

Selain kesepakatan bersama, Armenia dan Azerbaijan juga menandatangani perjanjian bilateral dengan AS di bidang energi, teknologi, dan ekonomi.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular