Saran Profesor Peraih Nobel untuk Indonesia: Investasi di SDM

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
08 August 2025 08:50
Peraih Nobel Fisika, Konstantin Novoselov, menghadiri konferensi pers di Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia pada 7 Desember 2010 di Stockholm. (AFP/JONATHAN NACKSTRAND)
Foto: Peraih Nobel Fisika, Konstantin Novoselov, menghadiri konferensi pers di Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia pada 7 Desember 2010 di Stockholm. (AFP/JONATHAN NACKSTRAND)

Bandung, CNBC Indonesia - Profesor Konstantin Novoselov, peraih Nobel Fisika dan profesor di National University of Singapore, memberikan pesan tegas kepada Indonesia, bahwa masa depan teknologi tak cukup dibangun dengan material lama dan pola pikir lama. Kuncinya ada pada investasi jangka panjang di sumber daya manusia (SDM) dan keberanian untuk berinovasi dari nol.

"Negara maju bukan karena teknologinya lebih dulu, tapi karena mereka serius membangun talentanya. Talenta itu tersebar merata di dunia. Yang membedakan hanya kesempatan," kata Novoselov dalam Plenary Session Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di ITB, Kamis (7/8/2025).

Ia menekankan, Indonesia tak perlu mengejar ketertinggalan dengan meniru model negara lain secara mentah. Sebaliknya, kata ia, Indonesia justru berpotensi besar jika berani fokus pada riset dan pengembangan SDM yang konsisten.

Novoselov juga mengkritik ketergantungan dunia terhadap satu jenis material teknologi seperti silikon. Menurutnya, terlalu lama bergantung pada satu material membuat inovasi teknologi justru jadi lebih kompleks, mahal, dan terbatas.

"Kita terlalu lama bertaruh pada silikon. Akibatnya, teknologinya makin rumit dan biaya produksinya semakin tinggi. Idealnya, kita mulai dari kebutuhan, lalu ciptakan material baru yang sesuai, bukan memaksa material lama untuk terus dipakai," jelasnya.

Dalam paparannya, Novoselov menyoroti era baru material yang disebut "tailored materials" atau material buatan yang dirancang dari nol, bahkan hingga tingkat atom. Material seperti ini memungkinkan diciptakan untuk fungsi tertentu, seperti baterai dari bakteri, kapsul pintar untuk obat, hingga beton yang bisa menyerap karbon dari udara.

"Kita sudah sampai di titik di mana kita bisa mendesain material sesuai kebutuhan, bukan sekadar memakai apa yang ada. Tapi semua itu butuh orang-orang yang bisa berpikir lintas bidang, kreatif, dan punya ruang untuk berkembang," ujarnya.

Saat ditanya soal kunci kesuksesan riset, Novoselov tidak menjawab dengan teori berat atau strategi besar. Ia hanya berkata singkat, "Bekerjalah keras, tetap penasaran, dan cintai apa yang kamu kerjakan. Temuan besar sering lahir dari eksperimen iseng yang dilakukan dengan rasa ingin tahu."


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sutradara Film 'Jumbo' ke Pemerintah: Tolong Internetnya Dipercepat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular