BGS Targetkan 53 Juta Siswa Ikut Cek Kesehatan, Gigi & Mental Disorot
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menargetkan sebanyak 53 juta siswa mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sekolah sepanjang sisa tahun 2025. Program tersebut akan menyasar lebih dari 280 ribu satuan pendidikan dari tingkat SD hingga SMA/SMK, termasuk madrasah, pesantren, dan sekolah rakyat di bawah binaan Kementerian Sosial.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut program ini menjadi bagian dari agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat layanan kesehatan preventif sejak usia dini.
"Saya juga terkejut, ternyata banyak anak kita memiliki masalah gigi, mata, dan kecemasan akibat penggunaan gadget," ujar Budi dikutip dari laman resmi Kemenkes, Selasa (5/8/2025).
Hasil awal pemeriksaan di 72 sekolah rakyat berasrama menunjukkan keluhan paling umum berasal dari kesehatan gigi, disusul gangguan penglihatan, anemia, dan isu kesehatan jiwa. Untuk pertama kalinya, CKG memasukkan pemeriksaan kesehatan mental sebagai bagian dari skrining. Anak-anak akan dicek tingkat kecemasan dan depresi, terutama di jenjang SMP dan SMA.
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas dr. Maria Endang Sumiwi mengatakan, jenis pemeriksaan akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Untuk SD/sederajat, ada 13 jenis pemeriksaan tanpa pengambilan darah. Sementara siswa SMP dan SMA akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut, termasuk skrining talasemia dan tes hemoglobin melalui darah ujung jari.
"Untuk SD tidak ada suntik. Jadi tidak perlu takut," jelas Maria.
Siswa SMA juga akan diperiksa aspek kesehatan reproduksi. Pemeriksaan dilakukan dengan dua ruangan seperti satu untuk pemeriksaan fisik seperti tekanan darah dan gizi, dan satu lagi untuk mata dan telinga. Guru olahraga juga dilibatkan untuk mengukur kebugaran fisik siswa.
Pelaksanaan program melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas dan guru sekolah. Persiapan dilakukan tujuh hari sebelumnya, termasuk distribusi kuesioner kepada siswa dan orang tua.
Jika ditemukan kasus individual, siswa akan dirujuk ke Puskesmas. Namun jika masalah bersifat kolektif, misalnya banyak siswa obesitas atau kurang bugar, maka sekolah dan Puskesmas akan merancang program edukasi bersama.
"Bukan hanya masyarakat yang datang ke fasilitas kesehatan, tapi kini pemerintah yang hadir langsung ke sekolah-sekolah," kata Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi.
Kick-off nasional program CKG Sekolah akan dilakukan secara serentak pada 4 Agustus 2025 di 12 lokasi di berbagai daerah, termasuk Jakarta, Bandung, Semarang, Sidoarjo, dan Tangerang.
(miq/miq)