
Ramai Pria Korsel Operasi Bunga Matahari-Cangkok Lemak Alat Kelamin

Jakarta, CNBC Indonesia - Minat warga Korea Selatan (Korsel) untuk melakukan operasi pembesaran alat kelamin alias penis semakin meningkat. Beberapa teknik yang dilakukan yakni operasi 'sunflower' (bunga matahari) atau 'T-Ring Surgery' hingga transfer lemak atau fat grafting.
Lim, seorang wanita pekerja kantoran yang berusia 30 tahun merasa terkejut setelah tahu pacarnya menjalaninya. Pacarnya melakukan operasi pemasangan implan silikon berbentuk manik-manik atau cincin di bawa kulit kepala penis, yang membuat penis menjadi bentuk seperti bunga matahari.
"Saya terkejut, tetapi itu kejutan yang menyenangkan karena kejutan yang positif," ujar Lim dikutip dari Korea Herald, Sabtu (2/8/2025).
Tindakan operasi ini bertujuan untuk menambah ketebalan dan merangsang dinding vagina saat berhubungan intim. Menurut Lim, hal ini memberikan sensasi orgasme yang intens. Secara historis, ukuran penis yang lebih besar tidak selalu berarti lebih baik. Beberapa budaya lebih menyukai penis yang lebih padat.
Menurut penelitian sejarawan Paul Chrystal, orang Yunani kuno mengaitkan penis yang lebih kecil dengan idealisme mereka tentang kecantikan pria, memandangnya sebagai simbol budaya dan peradaban yang canggih. Perspektif ini disorot dalam buku Chrystal, "In Bed with the Ancient Greeks."
Terlepas dari pengecualian historis ini, pembesaran penis tetap menjadi salah satu operasi seksual paling umum yang dilakukan pria di Korea saat ini.
Bagi banyak orang, ukuran memang penting. Pria seringkali menghadapi tekanan sosial baik eksplisit maupun implisit yang menganggap ukuran penis kecil itu memalukan, sehingga seringkali menjadikan ukuran penis sebagai bahan humor dan lelucon.
Mungkin dari latar belakang ini yang membuat para pria di Korsel banyak yang menjalani prosedur pembesaran penis ini. Sebagai contoh bernama Ha, yang merupakan pekerja kantoran berusia 35 tahun dan melakukan operasi tersebut.
"Saya menjalani operasi pembesaran penis, dan saya adalah mantan bintara angkatan darat. Sebagian besar rekan, junior, dan senior di unit saya juga menjalaninya," ujarnya.
Ha menjalani operasi pembesaran penis sekitar 10 tahun yang lalu. Harga untuk prosedur dasar mulai dari sekitar 500.000 won ($365), dengan fitur tambahan yang lebih mahal. Ha menyatakan adanya kepuasan dengan menjalani prosedur tersebut. Namun, ia merasakan ketidaknyamanan sesekali, seperti ada benda asing yang bersarang di dalamnya.
Seorang mahasiswa berusia 25 tahun dengan nama samaran Kim Min-jae, menjalani operasi pembesaran penis di sebuah klinik urologi di Gangnam, Seoul, tahun lalu. Kim menjelaskan motivasinya untuk melakukan operasi ini berawal dari pengalaman pribadi yang menyakitkan.
Bertekad untuk mengatasi kekurangan yang dimilikinya, Kim mengukur penisnya dan menemukan meskipun panjangnya berada dalam kisaran rata-rata, lingkar penisnya sekitar 1 cm lebih pendek dari rata-rata. Kesadaran ini mendorongnya untuk mempertimbangkan operasi. Ia memilih prosedur cangkok lemak atau juga dikenal sebagai faloplasti transfer lemak, yang melibatkan pengambilan lemak dari area seperti paha bagian dalam atau perut, memurnikannya, memindahkannya ke dalam jarum suntik, dan menyuntikkannya secara merata ke batang penis untuk menambah lingkar penis.
"Segera setelah operasi, lingkar penis saya bertambah 1,5 hingga 2 sentimeter, dan setelah enam bulan, ukurannya stabil sekitar 1 sentimeter lebih besar. Meskipun rasa sakit saat bangun dari anestesi sangat hebat, saya merasa jauh lebih percaya diri sejak saat itu," kata Kim.
Dr. Lee Haeng-nam, seorang spesialis urologi mengatakan, menggunakan lemak tubuh sendiri menghilangkan risiko reaksi alergi, sehingga mengurangi kemungkinan komplikasi.
Berkat keuntungan ini, empat dari lima pasien yang menjalani operasi pembesaran penis, tanpa memandang usia, memilih prosedur ini dan melaporkan tingkat kepuasan yang tinggi. Manfaat prosedur ini didukung oleh sebuah studi yang diterbitkan dalam Aesthetic Plastic Surgery pada bulan September 2011, yang melaporkan tingkat kepuasan pasien secara keseluruhan sebesar 92 persen dan tingkat kepuasan terkait bentuk penis sebesar 90 persen.
Studi tersebut menemukan peningkatan rata-rata lingkar penis sebesar 2,3 cm pascaoperasi, menurut Lee. Lee juga mencatat individu dengan penis kecil alami atau kondisi mikropenis mungkin menemukan tingkat kepuasan yang sangat tinggi.
Menurut Lee, rata-rata lingkar penis pria Korea adalah antara 6 hingga 7 cm saat lembek, tetapi 25 persen pria Korea memiliki mikropenis - kurang dari 4 cm atau mengalami ketidakpuasan, yang dikenal sebagai kompleks mikropenis. Namun, prosedur ini disertai laporan ketidakefektifan atau efek samping yang parah.
Waspada Risiko Mengintai
Asosiasi Urologi Amerika memperingatkan bahwa sebagian besar teknik pembesaran penis tidak efektif dan berisiko, dengan menyebutkan komplikasi seperti suntikan lemak yang tidak efektif, pembelahan ligamen yang tidak aman, dan berbagai risiko bedah.
Seorang individu anonim baru-baru ini berbagi pengalamannya di forum daring DC Gallery tentang menjalani pembesaran penis dengan pengganti dermal di Korea.
Ia menceritakan pengalamannya menahan rasa sakit yang hebat, mengeluarkan biaya 4 juta won hingga 5 juta won, dan mengalami peradangan, yang akhirnya mengharuskan pengangkatan pengganti dermal. Dia meg
Setelah operasi, panjang penis saya saat lembek hanya sedikit bertambah, tetapi saya merasakan nyeri yang tak tertahankan. Ingatlah bahwa kepuasan setiap individu sangat bervariasi pikirkan baik-baik sebelum memutuskan.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Gaji Rata-rata Anak Muda Korsel Naik Jadi Rp306 Juta Setahun
