Korea Selatan Gunakan Lakban Paket untuk Temukan Anak Hilang

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
31 July 2025 18:10
A volunteer takes care of a baby who was left in the baby box at Jusarang Community Church in Seoul, South Korea, December 18, 2018. Picture taken December 18, 2018.   REUTERS/Kim Hong-Ji
Foto: Ilustrasi anak di Korea selatan (Reuters/ Kim Hong-Ji)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa tahun belakangan Korea Selatan (Korsel) menggunakan pendekatan unik dan penuh harapan dalam mencari anak-anak yang telah lama hilang. Lewat kampanye bertajuk Hope Tape, pihak Kepolisian Nasional Korea (KNPA) bersama agensi periklanan Cheil Worldwide menggunakan lakban pengemas paket sebagai media untuk menyebarkan informasi penting ke seluruh penjuru negeri.

Lakban yang digunakan bukan lakban biasa. Di atasnya tercetak wajah dan data 28 anak yang dinyatakan hilang, lengkap dengan ciri fisik, lokasi terakhir terlihat, dan foto hasil rekayasa teknologi untuk menunjukkan kemungkinan penampilan mereka saat ini.

[Gambas:Instagram]

Setiap potong Hope Tape juga dilengkapi QR code yang terhubung ke database resmi kepolisian. Masyarakat bisa mengakses lebih banyak informasi, melaporkan penampakan, bahkan mendaftarkan sidik jari anak-anak mereka sebagai langkah antisipasi jika terjadi kehilangan di masa depan.

Selama periode kampanye pada 2020 lalu, lebih dari 620 ribu paket dikirim ke berbagai wilayah Korea menggunakan Hope Tape melalui layanan Korea Post dan Hanjin Transportation. Jumlah itu jauh melampaui jangkauan brosur atau poster konvensional.

"Dengan meningkatnya layanan pengiriman karena pandemi COVID-19, paket menjadi media efektif untuk menyampaikan pesan," kata Seongphil Hwang, direktur kreatif di Cheil Worldwide dikutip dari Branding in Asia, Kamis (31/7/2025).

Kampanye ini menyentuh hati masyarakat dan mendapat perhatian industri periklanan global. Hope Tape berhasil meraih penghargaan Bronze Pencil di ajang bergengsi One Show Awards 2021.

Tak hanya kampanye visual, Cheil juga merilis film pendek yang memperlihatkan proses pembuatan dan penyebaran Hope Tape, serta membuka hak desainnya untuk perusahaan atau organisasi lain yang ingin ikut serta menyebarkan pesan dan harapan.

Menurut data kepolisian, pada tahun 2020 tercatat 661 anak hilang selama lebih dari satu tahun, dan 638 di antaranya tidak terlihat selama lebih dari lima tahun. Dengan kampanye ini, pihak berwenang berharap bisa menyalakan kembali harapan dan membangun solidaritas masyarakat untuk turut membantu menemukan mereka.

"Ini bukan sekadar lakban. Ini adalah pengingat harian bahwa ada keluarga yang terus menunggu," kata KNPA dalam pernyataan resminya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Gaji Rata-rata Anak Muda Korsel Naik Jadi Rp306 Juta Setahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular