
Jangan Malas Ganti Seprai, Ini yang Terjadi di Kasur Saat Anda Tidur

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada alasan mengapa Anda bisa disebut jorok jika malas mengganti seprai yang menjadi alas tidur. Ternyata, tubuh kita menghempaskan 'kotoran' saat tidur yang bisa jadi tak terlihat dengan mata telanjang.
Para ahli sendiri menganjurkan untuk mencuci seprai setiap satu atau dua minggu sekali.
Dr. Anthony Youn, ahli bedah plastik di Rumah Sakit William Beaumont di Troy, dalam sebuah video viral, menjelaskan bahwa rata-rata orang kentut 15 hingga 25 kali sehari, termasuk ketika tidur.
"Dan sebuah studi ilmiah membuktikan bahwa setiap kali kentut, Anda menyemprotkan sedikit kotoran. Ini benar, meskipun bukan buang air besar sungguhan. Dan studi yang sama menunjukkan bahwa celana dalam Anda akan menangkap semua partikel ini."
Perlu diketahui, seprai juga menyerap keringat Anda selama tidur. Apalagi jika Anda tidur di ruangan dengan suhu yang panas.
Selain keringat, sel-sel kulit mati yang terlepas saat tidur juga perlu diperhatikan. Kalau seprai jarang dicuci, sel-sel kulit mati akan menumpuk di sana.
Jika penumpukan ini terjadi terus-menerus, makhluk kecil yang dikenal sebagai tungau dapat memakan sel-sel tersebut, sehingga bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan ruam kulit.
Karena sejumlah alasan tersebut, Anda juga tidak disarankan tidur telanjang. Sebab, tidur telanjang membuat Anda lebih berpotensi terpapar alergen. Bayangkan ada kotoran, bulu hewan, debu, dan minyak yang secara alami menumpuk di kasur Anda seiring waktu. Piyama atau baju tidur berperan sebagai pelindung bagi kulit. Terlebih lagi, bahan seprai tertentu dapat memicu ruam dan iritasi, terutama bagi orang dengan kulit sensitif atau eksim.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Makanan Kaya Magnesium yang Bantu Bikin Tidur Nyenyak
