Menhan Jelaskan Tugas TNI dalam Produksi Obat bareng BPOM

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
25 July 2025 13:05
Ilustrasi Obat. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Obat. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertahanan (Kemhan) bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memproduksi obat murah dalam skala besar. Produksi dilakukan oleh laboratorium milik TNI dan akan didistribusikan melalui Koperasi Merah Putih ke seluruh Indonesia.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, program ini ditujukan untuk membantu masyarakat mendapatkan akses obat yang lebih terjangkau. Salah satu fokus distribusinya adalah desa-desa yang kesulitan mendapatkan obat berkualitas dengan harga wajar.

"Kita sudah mulai menyalurkan obat-obatan produksi kita ke gerai apotek Koperasi Merah Putih. Langkah selanjutnya, menjelang 5 Oktober nanti, kita akan produksi massal dan distribusi ke desa-desa dengan harga 50 persen lebih murah dari pasar," kata Sjafrie dalam konferensi pers di Kantor Kemhan dikutip dari detik, Jumat (25/7/2025).

Meski sudah murah, Kemhan juga tengah merancang skema agar ke depan obat-obatan tersebut bisa diberikan secara cuma-cuma untuk masyarakat kurang mampu.

"Kita sedang pikirkan cara agar harga murah ini bisa diturunkan lagi menjadi obat gratis yang diperlukan rakyat," ucap Menhan.

Langkah ini juga didukung dengan konsolidasi laboratorium farmasi di tubuh TNI. Laboratorium dari TNI AD, AL, dan AU akan digabung menjadi satu unit bernama Farmasi Pertahanan Negara, yang berfokus memproduksi obat untuk distribusi luas, terutama ke desa-desa.

Sementara itu, Kepala BPOM RI, Prof Taruna Ikrar, menegaskan semua proses produksi akan diawasi ketat agar memenuhi standar keamanan dan mutu. Sertifikasi akan dilakukan berdasarkan kaidah good manufacturing practice (GMP).

"Obat-obat ini akan melalui proses sertifikasi sesuai standar cara pembuatan obat yang baik," tegasnya.

Prof Taruna juga mengungkap salah satu alasan harga obat di Indonesia mahal karena 94 persen bahan bakunya masih diimpor, terutama dari India, China, Eropa, dan AS. Karena itu, inisiatif lokal produksi obat ini menjadi langkah strategis menekan biaya.

Selain produksi obat murah, kerja sama Kemhan dan BPOM juga menyasar upaya penanggulangan obat ilegal dan palsu yang masih marak dijual baik secara daring maupun luring.

"Masih banyak produk ilegal yang belum punya izin atau bahkan palsu. Karena itu, kerja sama dengan Kemhan penting untuk pengawasan lapangan," kata Prof Taruna.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPOM Awasi Penjual Takjil Ramadan, Hal Ini yang Bakal Dicek

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular