Studi: Anak Pertama & Anak Tunggal Lebih Berisiko Depresi

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Selasa, 08/07/2025 16:00 WIB
Foto: Ilustrasi anak-anak. (Aristya Rahadian/CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjadi anak tertua dan anak tunggal dikaitkan dengan tingkat kecemasan dan depresi. Bahkan gejalanya mulai bisa terdeteksi di usia 8 tahun.


Dalam studi yang dilakukan oleh peneliti di Epic, firma yang mengelola sebagian besar catatan kesehatan elektronik di Amerika Serikat, mempelajari lebih dari 182 ribu anak yang melakukan pemeriksaan kesehatan di usia 8 tahun, umur mereka mulai diskrining untuk kecemasan oleh dokter anak.

Di antara anak-anak yang diteliti, anak tertua atau anak pertama memiliki kemungkinan 48 persen lebih besar untuk didiagnosis kecemasan dan 35 persen lebih besar risikonya didiagnosis depresi dibandingkan adik-adiknya.

Sementara itu anak tunggal, yang tidak memiliki saudara kandung, memiliki kemungkinan 42 persen lebih besar untuk mengalami kecemasan dan 38 persen lebih besar untuk mengalami depresi dibandingkan dengan anak-anak dengan saudara kandung.

Temuan penelitian ini muncul di tengah peringatan akan krisis kesehatan mental yang terjadi di kalangan anak muda.

"Kecemasan dan depresi tidak memiliki satu penyebab tunggal, jadi memahami faktor apa yang mungkin memengaruhi seorang anak dapat membantu orang tua dan dokter untuk memastikan bahwa mereka membantu anak tersebut dengan kebutuhan spesifik mereka," ucap Caleb Cox, kepala penelitian dan ilmu data di Epic Research, kepada HuffPost.

Ia mencatat bahwa ada banyak anak kedua atau anak bungsu yang juga berjuang melawan kecemasan dan depresi,

"jadi penting bagi orang tua untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan, terlepas dari urutan kelahiran anak tersebut," tandasnya.

Artikel selengkapnya >>> Klik di sini


(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi Rendang Low Fat, Antara Warisan dan Teknologi


Related Articles